5 Tujuan Menikah yang Perlu Dievaluasi Ulang, Tetapkan dengan Bijak!

Pernikahan dianggap sebagai hubungan yang sakral karena melibatkan keluarga, agama bahkan negara dalam prosesnya. Setelah menikah kedua pasangan akan memiliki ikatan yang lebih kuat karena dipandang sah baik secara hukum negara maupun hukum agama. Itulah sebabnya banyak yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum kedua pasangan memutuskan untuk menikah.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah adalah tujuan dari pernikahan. Menetapkan tujuan yang tepat sebelum menikah sangat penting karena dapat berdampak pada kehidupan setelah menikah. Berikut adalah beberapa tujuan dari menikah yang sebaiknya dievaluasi ulang agar tidak menyebabkan masalah setelah menikah.
1. Menikah karena ingin mempunyai anak

Banyak orang yang menikah karena memiliki tujuan ingin memiliki keturunan. Hal itu memang bukan sesuatu yang salah. Anak adalah salah satu sumber kebahagiaan dalam pernikahan. Anak juga bisa mempererat hubungan antara suami dan istri.
Namun yang perlu diperhatikan adalah, tidak semua individu mampu untuk memiliki keturunan. Baik kemampuan secara fisik maupun mental. Menetapkan tujuan untuk memiliki keturunan dalam pernikahan adalah hal yang bisa menyebabkan masalah di kemudian hari. Ketika ternyata keturunan yang diharapkan tak kunjung hadir dalam pernikahan, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan bahkan retaknya hubungan pernikahan.
2. Menikah karena usia dianggap sudah matang

Banyak yang ingin segera menikah karena dianggap usia sudah mencukupi untuk menjalani kehidupan pernikahan. Hal ini juga bukan sesuatu yang salah, hanya saja perlu untuk dipikirkan ulang. Apakah selain usia yang sudah mencukupi, hal lain juga sudah memadai? Salah satunya adalah kesiapan mental dan kedewasaan pola pikir untuk menjalani kehidupan pernikahan.
Sayangnya, banyaknya angka yang menunjukkan usia tidak sebanding dengan kedewasaan seseorang. Memiliki tujuan menikah hanya karena usia tanpa memperhatikan kesiapan mental dan pola pikir akan menyebabkan masalah dalam pernikahan. Sebaiknya renungkan kembali, apakah benar-benar siap secara mental untuk membangun rumah tangga?
3. Mengikuti permintaan orangtua

Beberapa orangtua menginginkan anaknya untuk segera menikah dengan berbagai alasan. Salah satu alasanya adalah orangtua ingin melihat anaknya memiliki kehidupan yang bahagia bersama pasanganya, sehingga orangtua merasa lebih tenang.
Menuruti permintaan orangtua untuk segera menikah memang bukan hal yang salah, bahkan bisa dikatakan sebagai hal yang mulia. Namun kamu juga harus memikirkan kesiapan dirimu sendiri untuk menjalani pernikahan. Karena yang menjalani pernikahan ke depanya adalah dirimu sendiri, maka sebaiknya lakukan evaluasi diri sebelum memutuskan untuk menuruti permintaan orangtua.
4. Teman sebaya kebanyakan sudah menikah

Melihat kehidupan teman-teman sebaya yang sudah menikah bahkan mulai memiliki momongan terkadang memberikan keresahan bagi kita yang belum juga menikah. Terkadang terbesit keinginan untuk segera menikah agar tidak tertinggal dengan teman sebaya kita.
Pemikiran tersebut bisa dipahami, namun sebaiknya jangan terburu-buru untuk menikah hanya karena ingin memiliki status yang sama seperti teman sebaya. Setiap individu memiliki waktunya masing-masing dalam menjalani kehidupan. Jika memang belum ada kesiapan maka tak perlu memaksakan.
5. Menikah agar cepat move on dari mantan

Menikah dengan orang baru agar cepat move on dari mantan memang menjadi salah satu cara melupakan mantan. Diharapkan setelah menikah akan lebih fokus pada kehidupan pernikahanya dan tak lagi mengingat tentang mantan.
Masalahnya, apakah kamu yakin bahwa kamu benar-benar bisa melupakan mantan setelah menikah? Menikah dengan tujuan ingin move on dari mantan bukan hal yang bijak. Risikonya kamu akan menyakiti pasangan sah-mu jika ternyata kamu belum juga bisa move on dari mantan setelah menikah.
Itulah beberapa tujuan pernikahan yang perlu dievaluasi ulang sebelum benar-benar menjalaninya. Menetapkan tujuan pernikahan dengan bijak dapat membuat kehidupan pernikahan menjadi lebih bahagia. Selain tujuan yang tepat, kesiapan mental juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan untuk menikah. Gimana, sudah siap?