Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Fashion di Metaverse Masih Relevan di 2024   

ilustrasi dunia metaverse (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi dunia metaverse (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Metaverse sudah matang dan relevan, bukan hanya tren sementara
  • Pelaku fashion Indonesia harus ikut ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi digital
  • NFT membuka peluang baru bagi desainer fashion, menghubungkan dunia nyata dan virtual

Berbicara tentang metaverse mungkin mengingatkan kita pada tren besar di tahun 2022, di mana konsep ini dianggap sebagai lompatan inovatif dalam dunia digital. Tapi, apakah di 2024 topik ini masih relevan?

Jawabannya, tentu saja. Metaverse saat ini telah mencapai fase "maturing", di mana ia bukan lagi sekadar fenomena tren sementara, melainkan telah berubah menjadi pasar yang matang dan siap untuk dieksplorasi. Dalam dunia fashion, ini adalah peluang emas untuk menghubungkan kreativitas dengan teknologi yang semakin maju.

Banyak yang mengira bahwa metaverse hanya tren sesaat, tetapi kenyataannya, dunia digital terus berkembang pesat dan fashion adalah salah satu sektor yang dapat memanfaatkan potensi besar ini. Sayangnya, pelaku fashion di Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan peluang yang ada.

Keadaan menuntut kita untuk berpikir kreatif dan cepat beradaptasi dengan perubahan agar kita tetap menjadi pelopor di komunitas ini. Untuk membantu memahami kenapa metaverse penting, berikut beberapa poin yang menunjukkan bagaimana dunia fashion bisa mendapatkan manfaat besar dari metaverse.

1. Ekonomi virtual yang semakin berkembang

Pexels
Pexels

Menurut Sphericalinsights.com, sebuah konsultan riset pasar, nilai ekonomi digital di sektor avatar saja pada 2022 mencapai $7,55 miliar USD, dan diprediksi akan melonjak jadi $283,47 miliar USD di 2032. Asia pun diprediksi jadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat.

Artinya, ini saatnya para pelaku fashion lokal ikut ambil bagian dalam laju kenaikan ekonomi tersebut. Dengan begitu, Indonesia tidak akan ketinggalan tren global ini.

2. Investasi dalam bentuk avatar

Illustrasi Avatar karya Aliya Raisya
Illustrasi Avatar karya Aliya Raisya

Avatar, sebagai representasi digital diri seseorang, menjadi semakin penting di dunia metaverse. Mereka bukan hanya karakter dalam game, tetapi juga bentuk ekspresi diri yang membutuhkan personalisasi, mulai dari pakaian hingga aksesori.

Desainer fashion bisa memanfaatkan tren ini untuk menciptakan produk digital yang dipakai oleh avatar di dunia virtual. Menurut Udonis, Gen Z dan Gen Alpha menghabiskan lebih dari enam jam sehari bermain game, yang menunjukkan bahwa ada pasar besar untuk avatar yang stylish dan unik.

3. Peluang beriklan di dalam game

Photo by Ron Lach
Photo by Ron Lach

Iklan di dalam game menjadi strategi yang semakin efektif. Menurut Themedialeader.com, pemain game menghabiskan waktu dua kali lebih lama untuk melihat iklan di dalam game dibandingkan media digital lainnya.

Bagi brand fashion yang ingin mulai mengeksplorasi metaverse tanpa langsung menciptakan produk digital, menempatkan iklan di platform metaverse ini bisa menjadi langkah awal yang cerdas.

4. Fashion digital dalam bentuk NFT

Kerjasama NFT ESMOD Jakarta dengan Nusameta
Kerjasama NFT ESMOD Jakarta dengan Nusameta

NFT (Non-Fungible Token) telah membuka peluang baru bagi desainer fashion. Dengan menciptakan aset digital dalam bentuk NFT, desainer dapat memastikan kepemilikan dan melindungi hak cipta mereka.

NFT juga dapat menghubungkan dunia nyata dan dunia virtual, misalnya, pemilik NFT bisa mendapatkan akses eksklusif ke fashion show atau servis premium dari brand. Brand internasional sudah mulai menerapkan ini, dan konsep tersebut pun bisa menjadi model bagi pelaku fashion di Indonesia.

5. Transparansi dan keberlanjutan

Photo by ready made
Photo by ready made

Fashion yang beralih ke digitalisasi, terutama melalui metaverse, juga membuka jalan bagi transparansi dalam proses produksi dan penjualan. Selain itu, digital fashion membantu mengurangi limbah dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, mengingat produk yang diciptakan hanya eksis di dunia virtual.

Dalam konteks ini, brand yang mengadopsi metaverse jelas akan berada di garis depan dalam menciptakan fashion yang tidak hanya inovatif. Gak hanya itu, konsep ini juga akan membuat industri fashion dijalani terkesan lebih ramah lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nathalia Gunarian
EditorNathalia Gunarian
Follow Us