Jakarta, IDN Times - Nagita Slavina menjadi salah satu pembicara dalam talkshow di BeautyFest Asia 2024. Selain mengungkapkan pandangannya terhadap standar kecantikan di Indonesia, istri Raffi Ahmad ini juga berbagi pengalamannya menghadapi hate comments.
Sebagai publik figur, kehidupan Nagita Slavina gak terlepas dari perasaan insecure dan komentar-komentar negatif dari warganet. Lantas, bagaimana caranya menghadapi kedua hal itu?
Dengan pengikut puluhan juta di instagram-nya, tentu saja kehidupan Nagita Slavina gak terlepas dari komentar-komentar negatif. Terlebih, kehidupan keluarganya yang terekspos juga kerap menuai perhatian publik. Namun, Nagita memilih meresponsnya dengan cara tidak membaca komentar tersebut.
"Aku tahu sebagai perempuan itu, kita punya hormon yang gak bisa kita kontrol. Setelah sekian lama ada di entertainment, aku memutuskan untuk jadi diri kita sendiri yang, ya udah, gak usah baca (komentar)," ujarnya.
Menurut Nagita, setiap orang harus belajar untuk membatasi diri. Dengan tidak membaca komentar negatif merupakan salah satu caranya untuk menjaga diri sendiri. Sebabnya, ia lebih mendengarkan pendapat orang-orang terdekatnya.
Cara yang kedua adalah harus bersyukur. Komentar negatif maupun perasaan insecure merupakan hal yang wajar terjadi. Bukan suatu hal yang bisa dikontrol, maka yang perlu dikontrol adalah cara merespons hal tersebut.
"Insecure itu wajar, semua orang pasti punya. Kadang kita perempuan pada umumnya suka merasa paling menyedihkan. Harus banyak-banyak 'piknik'. Bukan dalam arti jalan-jalan, tapi dengan cara banyak nonton. Banyak cari tahu apa yang terjadi di sekitar, itu yang membuat kita lebih bersyukur," jelas Nagita.
Terkenal sebagai selebriti, gak heran bila Nagita Slavina memiliki segudang aktivitas. Salah satunya aktif berkarya sebagai podcaster. Di podcast 'Ibu Negara Andara', ia kerap berbincang dengan narasumber dari berbagai latar belakang dan profesi.
"Mereka semua punya cerita masing-masing. Semua orang punya keterbatasan masing-masing tapi juga punya cerita yang bisa menginspirasi," katanya.
Obrolan-obrolan itulah yang membukakan matanya bahwa banyak hal yang harus disyukuri. Dengan begitu, kita gak akan fokus sama masalah pribadi, melainkan fokus melihat apa yang baik dari orang lain.
Cara terbaik menjauhkan diri dari hal-hal yang negatif adalah memprioritaskan apa yang penting. Bagi Nagita, skala prioritas membantunya untuk tahu apa yang harus dan perlu dia lakukan.
"Ketika udah tahu apa yang kita mau, hal-hal kayak gitu gak jadi pikiran. Mencukupkan diri kita, mengedukasi dengan hal yang baik dan benar. Manusiawi (komentar negatif) masuk ke hati, bikin sedih, bikin sakit hati. Cuman ya udah, biarlah itu jadi pahala buat kita," lanjutnya.
Hidup berkembang dengan dunia maya gak memungkiri bahwa kita juga mengonsumsi 'kehidupan' orang lain. Namun, prinsip Nagita adalah terus mengingat bahwa tidak ada orang yang tidak struggling dalam hidupnya.
"Semua orang punya struggle masing-masing. Mungkin yang kamu rasakan juga dirasakan orang lain tapi dalam bentuk yang berbeda. Semua orang punya keresahan masing-masing.
Menutup obrolannya di talkshow tersebut, Nagita mengingatkan untuk konsisten pada apa yang kamu kerjakan. Semua punya pilihan hidup masing-masing.
Nagita mengatakan, "Semua punya pilihan hidup masing-masing. Gak usah lihat kanan kiri, lanjut aja jalani hidup ke depan."