Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Demi Keluarga, 5 Faktor Ini Membuat Istri Juga Ikut Mencari Nafkah

pexels.com/Louis bauer

Kehidupan di zaman millennials saat ini banyak menimbulkan dampak positif dan negatif. Era teknologi yang semakin berkembang dan maju membuat pola pikir masyarakat dan kebutuhan rumah tangga semakin tinggi pula.

Kondisi perekonomian yang berbeda-beda, membuat banyak keluarga yang mengharuskan sang istri untuk ikut bekerja. Entah itu berdagang, kerja kantoran, mengajar dan lain sebagainya. Berikut lima faktor yang mempengaruhi istri untuk ikut mencari nafkah.

1. Perekonomian keluarga yang sulit

pixabay.com/nattanan23

Faktor pertama penyebab istri harus ikut bekerja adalah perekonomian keluarga yang sulit. Gaji suami yang cenderung belum cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Minimnya lapangan pekerjaan saat ini juga membuat daya saing pekerja semakin banyak. Kemampuan yang kurang menjadi ketakutan para suami jika sewaktu-waktu harus terkena PHK.

2. Jumlah tanggungan yang banyak

pexels.com/Erik Scheel

Faktor lainnya adalah jumlah tanggungan keluarga yang banyak. Semakin banyak tanggungan, maka semakin banyak pula kebutuhan yang diperlukan. Kebutuhan sandang, pangan, maupun papan harus disesuaikan dengan jumlah tanggungan yang ada. Faktor ini juga yang membuat para istri harus mencari alternatif uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Usia yang masih produktif

pexels.com/mentatdgt

Usia yang masih produktif juga bisa menjadi faktor istri ikut bekerja. Usia produktif dalam rentan sekitar 20-50 tahun, membuat para istri ingin ikut bekerja membantu para suami. Turut aktif menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk tambahan uang sehari-hari. Apalagi di era saat ini yang cenderung memiliki gaya hidup tinggi.

4. Pendidikan terakhir yang sayang diabaikan

pexels.com/Tirachard Kumtanom

Pendidikan terakhir sang istri juga menjadi faktor lainnya. Istri yang semasa muda telah menempuh pendidikan yang tinggi membuat Ia menyayangkan jika ijazahnya hanya sekadar menjadi pajangan. Tak heran masih banyak dijumpai dokter, guru, perawat, atau pekerja kantoran yang masih memilih bekerja karena rugi mengabaikan ijazah terakhirnya.

5. Investasi jangka panjang

pexels.com/id-id/Pixabay

Setiap keluarga tentu memiliki investasi untuk jangka panjang. Menabung demi masa depan keluarganya. Maka, tak jarang istri yang ikut bekerja berusaha untuk membangun investasi tersebut bersama suami. Berinvestasi untuk kebutuhan sekolah anak, biaya kesehatan, tabungan hari tua, dan lain-lain. 

Itulah lima faktor yang membuat istri ikut bekerja. Perempuan yang sudah menikah tak dilarang untuk bekerja, asal tetap memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
isro ima
Editorisro ima
Follow Us