Menggigit kuku adalah hal yang lumrah buat anak-anak. Sebagian melanjutkan kebiasaan ini di masa dewasa, apalagi jika sedang terserang kebingungan atau panik. Namun kebiasaan ini wajib kamu hilangkan sekarang juga sebelum terdera penyakit akibat kegiatan yang terbilang jorok ini.
Dari kasus Courtney Whithorn ini, kamu akan mendapatkan hikmah: jangan sering gigit kuku atau nasibmu kayak cewek berkanker jari ini!
Dikutip dari berbagai sumber, kebiasaan Courtney ini telah dimulai semenjak Courtney masih berusia 16 tahun. Saat diganggu di sekolah, ia merasakan panik dan dapat melampiaskannya pada kegiatan menggigit kuku ibu jari. Tak dinyana, kebiasaan ini terbawa sampai dewasa dan ia sembunyikan terus dari semua orang. Tak terkecuali dari orangtuanya.
Pada tahun 2014, akhirnya Courtney sudah menggigit seluruh bagian kuku ibu jarinya. Akibatnya, kukunya rusak dan mulai berpatahan. Bahkan, kuku ibu jarinya sudah tak mau tumbuh lagi seperti sedia kala. Tapi, Courtney masih menyembunyikannya hingga empat tahun.
Selama kurang lebih empat tahun, Courtney selalu menyembunyikan jarinya yang perlahan-lahan semakin rusak. Dalam kepalan tangannya, ibu jari itu selamat dari pantauan orang lain. Saat usianya mencapai 20 tahun atau tepatnya Juli 2018, akhirnya ia jujur ke orangtuanya karena kukunya sudah semakin menghitam.
Courtney bagaikan tersambar petir di siang bolong. Diagnosis dari dokter tidak pernah ia sangka-sangka sebelumnya. Dokter menyebutnya terkena bentuk kanker yang sangat langka. Namanya adalah acral lentiginous subungual melanoma atau kanker kulit yang terjadi di bawah kuku.
Selain di bawah kuku, kanker kulit jenis ini juga biasa terjadi di telapak kaki dan memang ditandai dengan warna kehitaman. Untuk kasus Courtney, dokter yang memeriksanya percaya jika kankernya berhubungan kuat dengan trauma pasca menggigit kuku.
Sebagai tindak lanjut dari diagnosa dokter, Courtney harus menjalani banyak operasi. Terhitung ada empat kali operasi yang dijalaninya. Mulai dari mengangkat dasar kuku serta sel-sel ganas di ibu jari. Ia juga melakukan tes pengujian kanker pada dua kelenjar getah beningnya.
Untungnya, kanker kulit atau melanoma belum menyebar. Tapi tetap saja, Courtney harus merelakan jempolnya diamputasi hingga ke area buku/sendi jari.
Menurut Mona Gohara, M.D. (dokter spesialis kulit di Yale University), "Tidak ada penelitian yang menunjukkan kalau trauma berpengaruh pada jenis melanoma tersebut." Kalau pun ada, kecil bahkan langka kemungkinannya trauma kuku menyebabkan kanker. Karena itu, jika kamu melihat tanda yang sama dan tidak kunjung hilang, temui dokter segera!
Kasus Courtney memang seram dan bikin takut! Tapi setidaknya, kamu mendapatkan pelajaran berharga untuk menghindarkan dirimu dari kebiasaan menggigit jari. Seperti kita ketahui, jari adalah medium kita untuk menyentuh aneka macam benda. Kuman dapat bersarang di jari dan menyebar lewat benda apa pun yang kita sentuh lagi.