Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Whole-Body Deodorant, Inovasi Deodoran untuk Tubuh

Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Deodoran whole-body adalah inovasi terbaru yang bisa digunakan di seluruh tubuh, bukan hanya di ketiak.
  • Produk ini mengandung bahan yang menenangkan dan melembapkan untuk membantu merasa segar sepanjang hari.
  • Pemilihan produk harus memperhatikan kandungan bahan antibakteri dan menghindari bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi kulit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Inovasi produk perawatan tubuh selalu berkembang, tidak terkecuali pada produk deodoran yang biasanya digunakan untuk ketiak. Saat ini, deodoran telah berinovasi, yaitu munculnya produk whole-body deodorant, deodoran yang bisa dipakai ke seluruh tubuh. 

Ide inovasi yang menarik ini menimbulkan banyak pertanyaan, seperti "Apakah whole-body deodorant benar-benar bisa digunakan di mana saja?" atau "Bagaimana cara kerjanya?". Jika kamu penasaran, mari cek ulasan berikut untuk temukan jawabannya!

1. Apa itu whole-body deodorant?

Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Mikhail Nilov)

Whole-body deodorant adalah jenis deodoran yang dirancang untuk digunakan tidak hanya di area ketiak, tetapi juga di berbagai bagian tubuh lain yang rentan menghasilkan bau. Misalnya pada dada, punggung, kaki, dan area lipatan tubuh lainnya. 

"Whole-body deodorant mengatasi akar permasalahan, yang biasanya berupa pertumbuhan bakteri yang berlebihan, sekaligus menutupi bau dan menghidrasi kulit dengan parfum," jelas Kseniya Kobets, Direktur Kosmetik Dermatologi di Montefiore Einstein Advanced Care, dikutip laman Byrdie. 

Produk ini diciptakan karena bakteri yang dapat menyebabkan ketiak berbau tidak sedap saat kita berkeringat dapat muncul di area tubuh lainnya juga, terutama di daerah beriklim hangat atau setelah berolahraga. Deodoran ini juga dapat memberikan aroma yang lebih merata dan membantu orang merasa lebih segar sepanjang hari. Beberapa produk ini mengandung bahan yang menenangkan atau melembapkan, yang dapat bermanfaat bagi kulit kering atau teriritasi.

2. Bagaimana whole-body deodorant bekerja?

Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Vlad Deep)
Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Vlad Deep)

Banyak produk yang dipasarkan untuk penggunaan menyeluruh memiliki fungsi yang sama dengan deodoran atau semprotan tubuh tradisional. Produk-produk tersebut sering kali mengandung unsur-unsur bubuk yang menyerap keringat, seperti bubuk garut (maranta arundinacea), pati tapioka, dan magnesium karbonat, beserta wewangian untuk menutupi bau.

Sebagian besar produk ini tidak mengandung garam aluminium yang mengendalikan keringat seperti antiperspiran tradisional, tetapi beberapa mengandungnya. Salah satu bahan tersebut adalah mandelic acid, AHA lembut yang dikenal dapat membunuh bakteri pada kulit. 

"Whole-body deodorant adalah produk inovatif yang mengandung senyawa antimikroba, yang menargetkan bakteri penyebab bau. Jika kamu tidak keberatan berkeringat, maka ini benar-benar produk yang bagus," kata Dr. Chris Adigun, seorang dokter kulit di Chapel Hill, North Carolina, dikutip laman CNN. 

Bahan lainnya di dalam produk ini, yaitu magnesium hydroxide, bahan umum dalam deodoran alami. Bahan ini meningkatkan pH pada kulit, area menjadi kurang asam dan karenanya kurang ramah bagi bakteri penyebab bau.

3. Cara menggunakan whole-body deodorant

Ilustrasi mengaplikasikan deodoran (unsplash.com/Ana Essentiels)
Ilustrasi mengaplikasikan deodoran (unsplash.com/Ana Essentiels)

Jika ingin mencoba deodoran untuk seluruh tubuh, mulailah menggunakannya pada area uji kecil terlebih dahulu untuk memastikan kamu tidak mengalami reaksi buruk terhadap produk tersebut. Whole-body deodorant dapat digunakan  ke seluruh tubuh di bagian manapun yang kamu pilih, tetapi area sensitif seperti alat kelamin dan sekitar mata perlu dihindari. Daerah ini memiliki kulit yang lebih tipis dan lebih sensitif serta rentan terhadap iritasi atau reaksi alergi.

“Tidak boleh menggunakan produk ini di seluruh tubuh secara bersamaan. Keringat adalah sekresi tubuh normal yang digunakan untuk mendinginkan tubuh saat suhu tubuh meningkat, dan jika produksi keringat dihambat secara berlebihan dengan penggunaan deodoran, tubuh berpotensi menjadi terlalu panas," ungkap Michele Green, MD, dokter kulit kosmetik bersertifikat yang berbasis di New York, dilansir Verywell Health. 

Penting juga untuk menggunakan produk hanya di area yang ingin kamu hindari baunya atau keringatnya. Produk tidak boleh diperlakukan sebagai losion tubuh yang dioleskan ke seluruh tubuh.

4. Apakah whole-body deodorant aman digunakan?

Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)
Ilustrasi whole-body deodorant (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Secara umum, deodoran untuk seluruh tubuh aman bagi kebanyakan orang, terutama jika diformulasikan agar lembut dan bebas dari bahan-bahan keras seperti alkohol, wewangian sintetis, atau agen antibakteri yang kuat. Keamanannya sangat bergantung pada formulasi spesifik dan sensitivitas kulit seseorang.

Pada whole-body deodorant, parfum dan wewangian yang menutupi bau dapat menjadi masalah karena berada di lipatan kulit tempat kamu berkeringat. Hal ini dapat menyebabkan atau memperburuk masalah dermatitis kontak alergi. Penutupan bau juga sering kali dilakukan dengan wewangian, minyak esensial, dan limonene, yang dapat menjadi alergen bagi beberapa orang. 

Namun jika memiliki masalah kulit sensitif, kamu mungkin perlu ekstra hati-hati, bahkan kamu tidak perlu memakainya. Misalnya kondisi kulit eksim, kulit yang meradang, atau ruam yang berubah menjadi kulit pecah-pecah. 

5. Kandungan yang aman jika memilih whole-body deodorant

Ilustrasi whole-body deodorant merek Dove (dok. Dove)
Ilustrasi whole-body deodorant merek Dove (dok. Dove)

Saat memilih whole-body deodorant, kamu sebaiknya mencari produk yang mengandung hal-hal berikut:

  • Sodium bicarbonate
  • Corn starch
  • Mandelic acid
  • Tea tree oil
  • Peppermint oil
  • Eucalyptus oil

Bahan-bahan ini mengandung sifat antibakteri untuk menghancurkan bakteri permukaan dan menghilangkan bau. Sementara itu, kamu harus menghindari produk whole-body deodorant yang mengandung hal berikut, karena dapat menimbulkan reaksi alergi atau iritasi kulit, apalagi pada kulit sensitif. 

  • Wewangian
  • Paraben
  • Ftalat
  • Propilena
  • Sodium lauryl sulfate

Dari pembahasan di atas, menggunakan produk ini bisa jadi pilihan bagi kamu yang ingin mencobanya karena produk ini termasuk aman dan memiliki manfaat positif. Sebelum memakainya, kamu tetap perlu memperhatikan pada bahan-bahan yang digunakan di dalamnya. Jadi, apakah kamu tertarik mencoba produk whole-body deodorant?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us