Microshading Brow Vs. Microblading, Apa Bedanya?

Bagi beberapa orang, harus menggambar alis tiap menggunakan makeup mungkin jadi hal yang cukup merepotkan. Sehingga, mereka mencari alternatif lain yang lebih mudah untuk bisa mendapat tampilan alis yang diinginkan dengan cara menatonya.
Nah, beberapa teknik yang bisa dilakukan, seperti microshading brow atau microblading. Lantas, apakah yang membedakan dari dua teknik tersebut dan manakah yang lebih baik untuk dipilih? Biar gak penasaran, yuk simak penjelasannya di bawah!
1. Apa itu microshading brow?

Dikutip Healthline, Valencia Higuera, seorang penulis dan telah ditinjau secara medis oleh perawat spesialis kosmetik, Cynthia Cobb, menjelaskan, microshading adalah prosedur tato kosmetik semi permanen yang digunakan untuk memberikan tampilan alis yang lebih penuh. Perawatan ini disebut juga dengan powder brow karena punya hasil akhir airbrush pada alis.
Untuk tekniknya menggunakan tinta pigmen dan alat genggam dengan cara menempatkan titik-titik kecil seperti peniti di area alis. Dengan begitu, alis jadi tampak terisi penuh, serta simetris.
Joey Healy, spesialis alis, dikutip Byrdie, menambahkan, "Microshading bekerja dengan baik untuk semua orang dan dianggap memberikan hasil yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan microblading. Teknik ini sangat efektif bagi mereka yang memiliki kulit berminyak, karena jenis kulit ini mungkin tidak cocok dengan tato semi permanen".
2. Apa itu microblading?

Sementara itu, microblading melibatkan pembuatan guratan pendek seperti rambut di alis dengan tujuan untuk meniru tampilan rambut alis itu sendiri. Healy mengatakan, microblading bisa tampak lebih alami karena terdapat ruang di antara rambut yang tampak lebih menyatu jika dilihat langsung.
Hasil ilusi yang dari microblading akan tampak lebih penuh dan alami seolah-olah kamu punya lebih banyak bulu alis. Sehingga, gak heran jika tampilan akhirnya akan terlihat lebih natural atau nyata.
3. Perbedaan microshading brow dengan microblading

Meskipun kedua teknik ini bertujuan untuk memperbaiki tampilan alis, tetapi ada perbedaan mencolok antara keduanya. Pertama, teknik microshading menggunakan titik pigmentasi, seperti pin untuk bisa mendapatkan tampilan alis seperti sedang memakai riasan yang tipis, tetapi gak luntur.
Sementara itu, Higuera menyebut, microblading prosedurnya menggunakan jarum berbilah untuk mengaplikasikan pigmentasi di bawah kulit. Caranya dengan mengisi alis dan membuat guratan seperti rambut layaknya alis asli.
"Keduanya bisa dilakukan bersamaan. Sering kali, bagian awal alis akan terlihat sangat tidak alami. Jadi, yang terbaik adalah melakukan guratan di area ini (microblading), tetapi bagian luar alis yang mengarah ke telinga akan terlihat lebih baik dengan microshading untuk mendapatkan pigmen padat,” kata Healy.
4. Berapa lama microshading dan microblading bisa bertahan?

Healy mengungkapkan, bahwa microshading dinilai mampu bertahan lebih lama dibandingkan microblading. Umumnya, microshading brow mampu bertahan selama satu hingga tiga tahun jika dilakukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat.
Sedangkan, untuk microblading ketahanannya relatif singkat, yakni hanya sekitar 18 bulan saja. Hal tersebut dikarenakan guratan halus yang diciptakan oleh microblading akan lebih cepat memudar dibandingkan bayangan yang dihasilkan oleh microshading.
Itu dia penjelasan mengenai microshading brow Vs. microblading. Karena keduanya punya hasil akhir yang cukup berbeda, jadi kamu bisa menyesuaikan dengan keinginanmu. Namun, jangan lupa untuk konsultasikan dulu dengan ahli, ya!