5 Penyebab Puting Keluar Air Susu Meski Tidak Menyusui

Sebenarnya, semua wanita yang sudah memasuki usia subur berpotensi menghasilkan air susu. Tentu saja jumlahnya sangat kecil dibandingkan ibu menyusui.

Selain hamil dan menyusui, ada beberapa keadaan yang bisa merangsang peningkatan produksi air susu pada payudara wanita. Gak bahaya kok, selama jumlahnya sedikit dan berwarna seperti air susu pada umumnya.

Beberapa penyebab umum keluarnya air susu di luar masa menyusui bisa kamu simak berikut ini.

Hormon yang memengaruhi produksi air susu adalah prolaktin. Jumlahnya akan meningkat saat mendekati akhir masa kehamilan dan selama menyusui. Tapi dalam kondisi tertentu, wanita yang gak sedang menyusui bisa mengalami peningkatan prolaktin.

Saat puncak siklus ovulasi atau menjelang menstruasi misalnya. Kestabilan hormon wanita agak terganggu, salah satunya peningkatan prolaktin yang cukup tinggi. Akibatnya, puting mengeluarkan cairan seperti air susu atau malah berwarna bening.

Gak perlu cemas, hal ini gak menunjukkan gejala penyakit berbahaya kok. Air susu akan berhenti keluar setelah kondisi hormon kembali stabil.

Selain siklus alami, penggunaan obat-obatan jenis tertentu juga bisa memengaruhi kestabilan hormon. Salah satunya adalah obat anti depresan atau yang bersifat menenangkan. Kandungan kimia aktif di dalamnya bisa meningkatkan produksi prolaktin.

Beberapa obat herbal juga memberi efek yang sama, terutama yang mengandung ekstrak tanaman adas, jintan, atau katuk. Ketiga tanaman ini berkhasiat meningkatkan produksi air susu pada ibu menyusui.

Bagi kamu yang sudah aktif melakukan kegiatan seksual, rangsangan berlebih di area puting juga bisa mengakibatkan keluarnya air susu. Gerakan intens di area puting ini mengirim sinyal ke otak seperti peningkatan kebutuhan prolaktin.

Hasilnya, cairan bening atau berwarna keputihan bisa keluar dari puting. Jumlahnya beragam, sesuai intensitas rangsangan yang diterima.

Gak cuma rangsangan yang dilakukan secara sengaja, gesekan kuat pada puting juga mengakibatkan keluarnya air susu. Seperti benturan atau penggunaan bra ketat saat melakukan aktivitas berat.

Meski sebagian besar kejadian keluarnya air susu di luar masa menyusui gak menunjukkan dampak bahaya, beberapa perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit tertentu.

Adanya infeksi di sekitar area puting juga bisa menyebabkan keluarnya cairan. Atau gejala tumor dan kanker, beberapa juga ditandai dengan keluarnya cairan pada puting. Bedanya, cairan yang keluar lebih kental atau berwarna lebih pekat.

Jika kamu mengalami peristiwa di atas, amati dulu dengan cermat. Apakah wujudnya cair atau kental hingga menyisakan bekas seperti gumpalan kecil.

Selama volumenya sedikit, teksturnya cair dan berwarna bening atau sedikit keputihan, kamu gak perlu khawatir kok. Dan itulah penyebab puting payudara wanita keluar air susu  meski tak sedang menyusui yang wajib kamu ketahui!