"Skin cycling adalah cara yang disengaja dan strategis untuk meningkatkan rutinitas perawatan kulit malam hari anda," kata Dr. Whitney Bowe, dokter kulit yang berbasis di NYC dan pendiri Dr. Whitney Bowe Beauty, dilansir Women's Health.
Sempat Viral, Berikut Fakta dan Penjelasan tentang Skin Cycling

Merawat kesehatan wajah merupakan hal yang penting bagi banyak orang, khususnya perempuan. Banyak cara yang telah diterapkan, salah satu yang kini tengah viral adalah Skin Cycling.
Skin cycling sendiri merupakan salah satu metode perawatan wajah yang sempat viral di TikTok, hingga mendapatkan 104 juta views. Tampaknya, banyak orang yang memperhatikan manfaat skin cycling untuk pembaruan kulit.
Namun, apakah kamu sudah tahu apa itu skin cycling? Jika belum, simak fakta-fakta beserta penjelasannya berikut ini!
1. Apa itu Skin Cycling?

Dilansir Elite Daily, skin cycling dibuat oleh dokter kulit bersertifikat Dr. Whitney Bowe. Diketahui, hal ini bisa meningkatkan kesehatan kulit dan mencegah iritasi dengan membatasi penggunaan bahan aktif dan exfoliant hanya dua malam dalam seminggu sebelum memberi kulitmu beberapa hari untuk pulih.
Dr. Bowe menciptakan praktik "siklus kulit" dalam upaya untuk menjernihkan kebingungan seputar pelapisan bahan dan seberapa sering kita harus menggunakan zat aktif—seperti asam salisilat, retinol, dan vitamin C—dalam rutinitas perawatan kulit kita. Pasalnya, ini adalah siklus empat malam yang melibatkan satu malam pengelupasan kulit, satu malam penggunaan retinoid dan dua malam pemulihan berturut-turut untuk memberikan kulit istirahat sebelum kamu mengulangi prosesnya lagi.
Dengan cara ini, kulitmu benar-benar dapat menuai manfaat dari pengelupasan kimia dan penggunaan bahan aktif. Cara tersebut juga tidak berlebihan dan tidak menyebabkan potensi kerusakan atau iritasi.
2. Harus dilakukan di malam hari

Pada malam hari, tubuh kita secara alami bekerja untuk memperbaiki semua sel yang ada, termasuk kulit. Sementara pada siang hari, tubuh kita hanya berguna untuk bertahan. Maka dari itu, malam hari merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki kulit.
"Malam adalah saat kulit memperbaiki dirinya sendiri, jadi itulah waktu yang optimal untuk skin cycling karena memastikan kamu menggunakan produk aktif dengan benar sambil istirahat, yang meminimalkan risiko iritasi jangka panjang." kata ahli kecantikan dan spesialis perawatan kulit, Juli Algier dilansir Elle.
Jadi, penting menggunakan bahan-bahan seperti retinoid pada malam hari untuk meningkatkan pergantian sel. Selain itu, gunakan antioksidan pada siang hari untuk dapat membantu melindungi kulit usai melakukan skin cycling.
3. Tidak baik untuk kulit berjerawat

Jika kamu berjerawat, skin cycling bukan rutinitas yang baik untuk perawatan kulitmu. Sebab, kulit berjerawat membutuhkan terapi konsisten.
"Ini tidak baik untuk jerawat karena jerawat membutuhkan terapi yang konsisten," kata Tina S. Alster, MD, FAAD, direktur Institut Bedah Laser Dermatologis Washington dan profesor klinis dermatologi, dilansir Martha Stewart.
Tina juga menambahkan, bahwa kulit yang rentan berjerawat membutuhkan perawatan dua kali sehari untuk hasil terbaik. Jika tidak mendapatkan hasil yang baik, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghilangkan noda bekas jerawat itu sendiri.
4. Tidak baik untuk kulit hipersensitif

Kulit hipersensitif sangat rentan mengalami iritasi akibat reaksi berbagai faktor. Misalnya, seperti udara dan juga bahan kimia dalam produk perawatan kulit.
Dilansir Martha Stewart, Dr. Alster juga mengatakan bahwa skin cycling tidak ideal untuk kulit hipersensitif yang rentan terhadap alergi dan ruam. Alasannya, hal itu akan membuat kulit terpapar lebih banyak jenis bahan yang dapat meningkatkan risiko alergi dan peradangan.
5. Tahapan dan siklus empat malam

Di malam pertama, gunakan exfoliator. Dr Bowe merekomendasikan mengikuti pembersih biasa dengan bahan kimia, yakni exfoliator. Ia mengatakan jenis pengelupasan kulit ini membuat kulit bercahaya langsung, tetapi juga mempersiapkan kamu untuk mendapatkan hasil maksimal dari malam kedua. Setelah pengelupasan, kamu harus menerapkan pelembap bebas pewangi yang berfokus pada perbaikan lapisan kulit.
"Jangan pernah melakukan pengelupasan pada malam hari, karena produk seperti minyak mineral, petrolatum, dan vaseline bisa menjadi terlalu oklusif dan meningkatkan penetrasi asam, membuatnya lebih mengiritasi daripada yang seharusnya," jelas Dr. Bowe dilansir Women's Health.
Malam kedua, oleskan sedikit retinol setelah pembersihan. Jika kamu memiliki kulit sensitif, Dr. Bowe mengatakan kamu harus mengoleskan pelembap terlebih dahulu di area sensitif seperti area sekitar mata, sudut hidung, dan sudut mulut dan leher, sebelum masuk dengan retinol.
"Itu bertindak sebagai penyangga, memungkinkan kulitmu beradaptasi dengan konsentrasi retinoid kamu yang lebih rendah," katanya.
"Setelah kamu menyesuaikan diri dengan retinoid, kamu dapat membalik urutannya: retinoid dulu, lalu pelembap," tambahnya.
Malam ketiga dan keempat sebagai pemulihan. Kamu menunda penggunaan eksfolian dan bahan aktif untuk memberi kulitmu kesempatan untuk bangkit kembali dan pulih dari dua malam sebelumnya.
"Pada malam pemulihan, kamu ingin fokus pada nutrisi mikrobioma kulit dan memperbaiki penghalang kulitmu,” jelasDr. Bowe.
Itulah beberapa fakta dan penjelasan mengenai skin cycling. Dengan mencoba metode ini, kulit akan terasa lebih terhidrasi dan lebih lembut saat disentuh. Apakah kamu tertarik mencobanya?