5 Cara Menjadi Cowok Kuat meski Sering Disakiti Orang, Cek Bro!

Kamu mungkin pernah atau mengalami sesuatu yang disebut patah hati. Siapa yang tidak pernah merasa tersakiti? Baik itu putus cinta, kehilangan teman, kehilangan seseorang yang penting bagi kamu, atau mungkin tidak mendapatkan pekerjaan yang selalu kamu inginkan. Sayangnya, patah hati adalah hal biasa bagi kita semua.
Kita sering menyadari ketika kita terluka, tapi sering kali kita tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika kita terluka. Mungkin kamu pernah mengalami patah hati dan jika ditanya apa yang kamu lakukan untuk menyembuhkan luka itu, kamu mungkin akan berkata 'waktunya menyembuhkan'.
Tetapi, kamu masih bisa mengalami masalah jika mengalami sakit hati. Jadi mari kita bicara bersama tentang sakit hati dan cara menyembuhkan luka di dalam diri kita.
1. Jadilah sibuk

Seperti yang saya sebutkan di atas, kamu dapat mencoba mengisi waktu kamu dengan hal-hal yang kamu sukai. Masuki dunia yang kamu cintai dan lakukan hal-hal yang menjadi passion kamu. Tujuannya agar kamu tidak selalu teringat rasa sakit yang sedang kamu alami.
Namun, bukan berarti kamu harus melarikan diri, kamu juga harus mengerti bahwa ketika kamu patah hati, kamu harus memutuskan terlebih dahulu apakah kamu ingin menghadapi rasa sakit atau lari darinya. Barulah setelah itu kamu bisa memutuskan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.
2. Rasakan perasaan di dalam diri kamu dan lakukan self-care

Kamu akan mengatasi perasaan ini cepat atau lambat, jadi rasakan perasaan itu. Baik itu rasa bersalah, marah, sedih, apa pun. Jangan dipendam, jangan disembunyikan, apalagi lari darinya, bahwa luka itu ada. Mungkin kamu akan mulai menutup diri dan dan melakukan 'Me Time' untuk sementara waktu.
Tidak apa-apa, tetapi kamu harus ingat bahwa ketika aktivitas di waktu luang mulai mengganggu kamu dan membawa perasaan buruk ke dalam hidup kamu, inilah saatnya untuk berhenti. Plus, kamu dapat mencoba perawatan diri!
Tidak ada waktu pasti untuk menentukan berapa lama kamu harus mempelajari perawatan diri. Jadi, jika kamu merasa perawatan diri kamu menjadi tidak sehat, kamu harus berhenti dan kembali ke rutinitas kamu.
3. Fokus pada masa depan

Kamu boleh sedih, tapi jangan terlalu lama memikirkan kejadian yang menyakitimu. kamu harus memahami bahwa jika kamu terluka, kamu tidak dapat menghindari penyembuhan luka. Karena itu, kamu harus fokus pada apa yang dapat kamu lakukan untuk diri kamu sendiri di masa depan.
Beri tahu orang lain apa yang kamu butuhkan, cobalah keluar, kembangkan kebiasaan baru, kelilingi diri kamu dengan orang-orang yang mendukung, apa pun. Fokus pada dirimu dan bagaimana menyembuhkan diri sendiri, bukan pada apa yang membuat kamu patah hati. Pernahkah kamu mendengar tentang filosofi teras? Itu juga bisa membantumu mengatasi patah hati, lho!
4. Jangan cari pelarian, tetapi jangan menunggu terlalu lama juga

Sekali lagi, sayangnya, tidak ada rumus pasti berapa lama kamu harus menunggu sebelum memulai hubungan baru. Namun, keterburu-buruan untuk mencari hubungan baru terkadang tidak berakhir dengan baik karena saat kita mencari jalan keluar, biasanya kita berasumsi bahwa orang selanjutnya pasti lebih baik dan cenderung melebih-lebihkan apa yang kita temukan pada orang tersebut lihat.
Apalagi, saat kamu sedang mencari pelampiasan untuk balas dendam, kamu masih bisa marah pada pasangan kamu seperti sedang marah pada pasangan kamu sebelumnya. Itu tidak sehat. Menjadi lajang mungkin merupakan pilihan yang baik karena dengan begitu kamu dapat memberi diri kamu waktu untuk mengidentifikasi kembali sebagai diri kamu sendiri, bukan sebagai seseorang yang dicampakkan.
Menunggu terlalu lama juga tidak baik, karena kamu hanya bisa meyakinkan diri sendiri bahwa selamanya kamu tidak akan menemukan pasangan lain. Luangkan waktu kamu dan kembali ke rutinitas dan cobalah mencari pasangan saat kamu benar-benar siap.
5. Bayangkan analogi the ball and the box

Patah hati itu sah, jangan biarkan siapa saja memberi tahu kamu bahwa kamu terlalu lemah saat terluka dan berusaha menyembuhkan lukanya. Kamu tidak bisa menghindari patah hati dan kesedihan yang kamu rasakan, jadi bersiaplah untuk hal yang tidak terduga.
Analogi ini mungkin bisa membantu kamu, The Ball and The Box. Bayangkan hidup kamu adalah sebuah kotak dan di dalamnya ada tombol yang mengaktifkan rasa sakit di dalam diri kamu. Di dalam kotak juga disertakan kesedihan yang memilukan dalam bentuk bola. Bola ini sangat besar saat pertama kali terbentuk sehingga sering menekan tombol rasa sakit. Hal ini sering menyebabkan kamu merasakan sakit yang parah pada awalnya.
Sepanjang hidup, saat kamu mencoba menyembuhkan luka, bola ini semakin mengecil. Semakin kecil bolanya, semakin kecil kemungkinannya untuk menekan tombol rasa sakit, tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Terkadang kamu mungkin mengingatnya di masa depan, tetapi rasa sakitnya tidak akan sebesar dan berulang seperti saat kamu mengalami patah hati pertama kali.
Bagaimana menurutmu? Apakah duka yang kamu rasakan sudah sembuh? Atau mungkin kamu hanya terluka? Apa pun jawaban kamu, saya harap kamu akan terus berusaha membuatnya lebih baik.