Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Mengirim Pesan Chat ala Pria Sejati, Pahami Bro!

ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengirim pesan chat sudah sangat umum dilakukan manusia di era teknologi seperti saat ini. Terlebih lagi dengan banyaknya aplikasi pengiriman pesan melalui ponsel. Terkadang saat berkirim pesan chat, sebagian pria sering mengabaikan etika yang baik. Karena melalui pesan chat, kita tidak bertemu langsung dengan orang lain. Sehingga terkadang etika jadi sering diabaikan.

Padahal meski hanya mengirim pesan chat, sebagai seorang pria sejati, etika tetap perlu digunakan lho, Bro. Nah, kira-kira bagaimana etika yang tepat bagi seorang pria sejati saat akan mengirim pesan chat? Kali ini bakal IDN Times bahas cara-caranya. Jadi simak baik-baik artikelnya ya, Bro!

1. Hindari mengetik pesan chat sambil melakukan hal lain

ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Hassan OUAJBIR)
ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Hassan OUAJBIR)

Mengetik pesan chat dengan etika yang baik membutuhkan konsentrasi agar kalimat yang kamu ketik mudah dibaca dan informasinya dapat tersampaikan dengan baik. Sehingga sebaiknya hindari mengetik pesan chat saat kamu sedang sibuk melakukan sesuatu.

Misalnya ketika kamu sedang mengobrol dengan orang lain. Selesaikan dulu obrolan kamu, lalu ketik pesan chat yang akan kamu kirim. Karena jika sambil mengobrol, selain bisa memengaruhi fokus kamu saat mengetik, itu juga bisa membuat teman mengobrol kamu kurang mendapat rasa hormat darimu, karena kamu malah sibuk dengan ponselmu.

Selain itu, mengetik sambil berkendara juga sebaiknya dihindari. Karena kamu akan cenderung mengetik dengan cepat karena harus membagi fokus saat berkendara, sehingga bisa saja banyak kesalahan pengetikan atau informasi kurang tersampaikan dengan jelas. Dan juga bisa membahayakan orang di sekitar karena kamu tidak fokus mengendarai kendaraanmu, Bro.

2. Balas pesan teks dengan pesan, jangan malah menelepon tanpa izin terlebih dahulu

ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Jep Gambardella)
ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Jep Gambardella)

Saat seseorang mengirim kamu pesan teks, kamu perlu membalasnya dengan pesan teks juga, Bro. Ada alasan mengapa seseorang memilih mengirimi kamu pesan teks. Bisa saja dia memang sedang tidak bisa menelepon karena kondisi tertentu. Sehingga hindari membalas pesan teks yang orang lain kirimkan dengan menelepon.

Jika kamu harus membalasnya melalui telepon, kirim pesan teks dulu untuk meminta izin meneleponnya. Maka lawan bicara kamu akan mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk bertelepon denganmu. Ini akan lebih beretika, Bro!

3. Hindari menunda membalas pesan chat terlalu lama

ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Porapak Apichodilok)
ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Porapak Apichodilok)

Saat ada orang yang mengirim kamu pesan chat, maka dia ingin mendapat balasan darimu dengan segera. Sehingga sebaiknya hindari menunda-nunda membalas pesan chat dari orang lain. Apalagi jika pesan chat tersebut penting dan harus dibalas segera. Sebaiknya jangan tunda membalas pesan chat paling tidak maksimal dua jam sejak kamu menerimanya.

Jika memang kamu sedang sibuk dan tidak memungkinkan membalasnya, maka kirim pesan dengan cepat terlebih dahulu bahwa kamu sedang sibuk dan akan membalas lebih detail nanti. Sehingga orang yang mengirim pesan chat kepadamu tidak menunggu terlalu lama tanpa kepastian. 

4. Perhatikan tanda baca dan emoticon

ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)
ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Tanda baca sangat memengaruhi pemahaman seseorang terhadap teks. Sehingga saat mengirim pesan chat berupa teks kamu jangan sampai mengabaikan tanda baca. Apalagi orang ingin membaca dan memahami pesan yang ingin kamu sampaikan dengan mudah dan cepat. Teks yang kamu kirim akan sulit dipahami jika kamu tidak menggunakan tanda baca dengan baik. Misalnya ada sebagian pria yang mengirim pesan teks berupa pertanyaan tanpa menggunakan tanda tanya. Ini akan membingungkan penerima pesan dan membuatnya gagal paham.

Begitu juga penggunaan emoticon yang berlebihan. Emoticon memang bisa membuat pesan teks lebih terasa emosinya. Namun kamu perlu membatasi penggunaan emoticon. Karena tidak semua orang nyaman dengan emoticon yang terlalu banyak. Apalagi jika kamu sedang berkirim pesan dengan konteks bisnis atau pekerjaan. Jadi gunakan emoticon secukupnya, sebatas hanya untuk memperjelas emosi dari teks yang kamu kirim.

5. Hindari mengirim foto atau stiker yang tidak pantas

ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria sedang mengirim pesan chat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fitur mengirim foto sudah lama tersemat dalam aplikasi berkirim pesan chat. Sehingga sangat mudah mengirim foto kepada orang lain melalui pesan chat. Namun kamu harus berhati-hati saat mengirim foto. Pastikan foto yang kamu kirim memang pantas untuk dilihat orang lain. Dan pastikan orang lain memang menginginkan kamu mengirimkan foto itu. Selain itu, cek terlebih dahulu foto yang akan kamu kirim, agar kamu tak salah mengirim foto-foto pribadi kamu.

Ini juga berlaku pada stiker. Saat ini setiap orang mudah sekali membuat stikernya sendiri untuk dikirim melalui pesan chat. Terutama para pria terkadang gemar membuat stiker dan mengirimkannya ke orang lain. Perhatikan bahwa tidak semua orang menyukai stiker yang mungkin kamu anggap lucu. Sehingga sebaiknya jaga jari kamu untuk tidak sembarangan mengirim stiker ya, Bro!

Beretika saat mengirim pesan chat perlu kamu terapkan sehari-hari agar bisa membuat orang lain nyaman. Karena kamu adalah seorang pria sejati yang selalu menjunjung etika, Bro!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rijalu Ahimsa
EditorRijalu Ahimsa
Follow Us