5 Etika Tawar-menawar Saat Beli Barang Hobi Pria, Pahami Bro!

Mengoleksi barang hobi merupakan keseruan tersendiri bagi pria. Sehingga berburu barang hobi menjadi salah satu hal yang sering dilakukan pria. Salah satu cara mendapatkan barang hobi adalah dengan membelinya dari penjual atau penghobi lain. Dan biasanya saat membeli barang hobi akan terjadi tawar-menawar untuk mendapatkan harga yang cocok.
Tawar-menawar sebaiknya jangan sampai membuat penjual merasa tersinggung, sehingga tawar-menawar juga butuh etika lho, Bro. Kali ini IDN Times akan membagikan etika tawar-menawar saat kamu membeli barang hobi. Jadi simak penjelasannya di bawah ini ya, Bro!
1. Jangan menawar dengan harga terlalu rendah

Salah satu hal yang membuat penjual tersinggung saat proses tawar-menawar adalah ketika ada yang menawar dengan harga terlalu rendah dari harga yang ditawarkan. Jadi sebaiknya kamu hindari menawar terlalu jauh dengan harga yang ditawarkan.
Cobalah untuk menawar sebesar 10-20% dari harga yang ditawarkan. Ini akan jauh lebih masuk akal dan mudah diterima oleh penjual karena tak menawar terlalu jauh dari harga awal. Kamu juga bisa melakukan riset sederhana terlebih dahulu mengenai harga barang tersebut di pasaran, untuk dijadikan patokan agar tak menawar terlalu jauh dari harga asli barangnya.
2. Gunakan perkataan yang sopan

Menawar juga membutuhkan nada dan perkataan yang sopan lho, Bro. Meski kamu menawarnya secara daring, karena saat ini sudah mudah membeli barang secara daring, kamu tetap perlu menggunakan etika saat menawar.
Jika tidak ada keterangan bahwa harga sudah net, maka kamu bisa menanyakan dulu apakah harga barang boleh ditawar atau tidak. Jika boleh, maka tawar dengan harga yang pantas dan tidak terlalu rendah dibanding harga awal.
Gunakan kalimat yang sopan dengan awalan yang baik. Hindari langsung menyebutkan angka tawaran kamu, karena itu membuat penjual merasa kurang dihargai.
3. Gunakan alasan rasional saat ingin menawar

Kamu juga bisa menggunakan alasan yang rasional saat ingin menawar dan menurunkan harga barang. Misalnya saat membeli sepatu bekas, dan kamu melihat ada sedikit bagian yang sudah terkoyak.
Maka kamu bisa menawar sambil menjadikan bagian yang terkoyak tersebut sebagai alasan untuk menawar. Ini akan lebih masuk akal bagi penjual untuk menurunkan harganya daripada kamu hanya menawar tanpa alasan yang pasti.
4. Hindari membandingkan dengan penjual lain

Saat sudah riset, terkadang kamu menemukan harga dari penjual lain yang lebih murah dari harga penjual yang kamu datangi. Sehingga ada keinginan untuk menawar dengan mengatakan bahwa harga di penjual lain lebih murah sehingga berharap penjual yang kamu datangi juga menurunkan harganya sama dengan penjual lain. Namun tanpa disadari, itu bisa membuat orang tersinggung lho, Bro.
Tidak ada orang yang suka dibanding-bandingkan, bukan? Jika memang dirasa penjual lain lebih murah, mengapa tidak membelinya saja di penjual tersebut? Jadi gunakan harga yang kamu riset sebagai perbandingan pribadi saja, tanpa perlu mengatakan di penjual lain lebih murah kepada penjual yang kamu datangi, Bro.
5. Bersiap untuk melakukan kompromi harga

Saat penjual mau melakukan tawar-menawar dan kamu sudah melemparkan harga tawaran, maka kamu juga harus siap dengan tawaran balik dari penjual. Misalnya kamu menawar barang dari harga Rp500.000 ke Rp400.000.
Lalu penjual meresponsnya dengan harga Rp450.000 sebagai nilai tengah tawaran. Maka kamu perlu bersiap diri dengan kompromi seperti ini. Jika dirasa harga tersebut sudah layak dan sepakat bagi kedua belah pihak, maka tak perlu ditawar lagi. Dan jangan lupa mengucapkan terima kasih atas proses tawar-menawar dan transaksinya.
Proses jual beli barang hobi dengan tawar-menawar sebaiknya tetap menguntungkan kedua belah pihak. Kamu untung karena mendapatkan barang hobi incaran, penjual juga mendapatkan keuntungan yang layak. Sehingga ke depannya bisa terjalin hubungan yang baik antara kamu dengan penjual melalui etika tawar-menawar di atas, Bro!