5 Kepribadian MBTI yang Paling Suka Decluttering Barang, Apa Saja?

- ISTJ memiliki dorongan alami untuk menciptakan ruang yang bersih, efisien, dan menenangkan secara visual maupun mental.
- ISFJ merapikan barang untuk menciptakan suasana harmonis bagi orang di sekitarnya dan memilih mana yang masih layak pakai dengan sabar.
- ESTJ melihat decluttering sebagai langkah strategis untuk menjaga efektivitas dalam bekerja dan beraktivitas sehari-hari serta cenderung tegas dalam mengambil keputusan.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang mulai menyadari pentingnya memiliki ruang yang rapi dan tertata. Aktivitas decluttering atau menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi diperlukan menjadi salah satu cara untuk menciptakan ketenangan dan keseimbangan dalam hidup. Tidak hanya sekadar membersihkan rumah, decluttering juga menjadi bentuk refleksi diri terhadap kebiasaan, prioritas, dan cara seseorang memaknai kepemilikan.
Melalui kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), kita dapat melihat bahwa beberapa tipe memiliki kecenderungan yang kuat terhadap kerapian dan kesederhanaan dalam kepemilikan. Mereka memiliki dorongan alami untuk menciptakan ruang yang bersih, efisien, dan menenangkan secara visual maupun mental. Aktivitas decluttering bukan hanya rutinitas, melainkan juga sarana untuk menjaga keseimbangan hidup dan efisiensi dalam beraktivitas.
Memiliki prinsip kesederhanaan yang teratur, yuk simak kelima kepribadian MBTI yang paling suka decluttering barang berikut ini. Check it out!
1. ISTJ

ISTJ dikenal sebagai sosok yang sistematis dan terorganisir. Mereka memiliki kemampuan alami untuk menciptakan struktur di tengah kekacauan dan merasa nyaman ketika segala sesuatu berada pada tempatnya. Bagi ISTJ, decluttering bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan bagian dari rutinitas yang mendukung efisiensi hidup. Mereka memahami bahwa terlalu banyak barang dapat mengganggu fokus dan produktivitas.
Dalam kehidupan sehari-hari, ISTJ sering mengatur ruang kerjanya dengan teliti. Setiap dokumen, alat tulis, hingga benda kecil lainnya ditempatkan dengan perhitungan tertentu. Mereka menyukai sistem penyimpanan yang jelas, seperti label, kotak penyimpanan, dan daftar inventaris. Aktivitas decluttering bagi ISTJ menjadi cara untuk menjaga stabilitas mental. Mereka merasa puas ketika semua barang memiliki fungsi dan posisi yang tepat, seolah mencerminkan kepribadian mereka yang penuh tanggung jawab dan realistis.
2. ISFJ

ISFJ memiliki kepekaan tinggi terhadap lingkungan dan kenyamanan orang lain. Mereka bukan hanya merapikan barang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menciptakan suasana harmonis bagi orang di sekitarnya. Decluttering bagi ISFJ merupakan wujud kasih sayang dan kepedulian terhadap kesejahteraan keluarga atau teman. Mereka percaya bahwa ruang yang bersih dapat menghadirkan kedamaian dan kehangatan bagi semua penghuni rumah.
Dalam praktiknya, ISFJ sering meluangkan waktu khusus untuk menata rumah dan menyortir barang. Mereka dengan sabar memilih mana yang masih layak pakai dan mana yang sebaiknya disumbangkan. Tidak jarang ISFJ menyimpan barang dengan nilai sentimental, namun mereka tetap memiliki batas yang jelas agar tidak menumpuk berlebihan. Bagi mereka, decluttering adalah bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga keharmonisan lingkungan.
3. ESTJ

ESTJ adalah tipe yang dikenal dengan karakter tegas, logis, dan praktis. Mereka menyukai keteraturan karena hal itu mempermudah pencapaian tujuan. Bagi ESTJ, lingkungan yang berantakan dapat menciptakan gangguan visual dan mental yang tidak perlu. Maka, decluttering menjadi kebiasaan yang secara alami mereka jalankan. Mereka melihat proses ini sebagai langkah strategis untuk menjaga efektivitas dalam bekerja maupun beraktivitas sehari-hari.
Ketika melakukan decluttering, ESTJ cenderung tegas dalam mengambil keputusan. Mereka tidak segan menyingkirkan barang yang tidak lagi bermanfaat. Bagi mereka, setiap objek harus memiliki tujuan yang jelas. Barang yang tidak memenuhi fungsi tersebut dianggap menghambat alur produktivitas. Pendekatan mereka terhadap decluttering biasanya sistematis dan cepat, karena fokus utama mereka adalah hasil akhir berupa ruang yang efisien, bersih, dan fungsional.
4. INTJ

INTJ dikenal sebagai pemikir strategis yang visioner dan perfeksionis. Mereka memiliki kemampuan tinggi dalam merencanakan serta mengelola struktur kehidupan agar selaras dengan tujuan jangka panjang. Decluttering bagi INTJ bukan sekadar membersihkan ruang, tetapi merupakan langkah logis untuk meningkatkan efisiensi dan kejernihan pikiran. Mereka percaya bahwa semakin sedikit gangguan visual di lingkungan, semakin fokus mereka dapat bekerja dan berpikir.
Dalam kehidupan sehari-hari, INTJ cenderung memilih gaya hidup minimalis. Mereka hanya mempertahankan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan atau memiliki nilai strategis. Rak buku, meja kerja, dan ruang pribadi mereka biasanya teratur dan sederhana. Decluttering dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada penumpukan yang menghambat alur kerja. INTJ memandang proses ini sebagai investasi jangka panjang bagi produktivitas.
5. INFJ

INFJ memiliki kecenderungan introspektif yang kuat dan sering mencari makna di balik setiap tindakan. Mereka melihat decluttering sebagai simbol pembersihan batin, bukan sekadar kegiatan fisik. Saat menyingkirkan barang, mereka seolah sedang melepaskan kenangan atau beban emosional yang tidak lagi relevan. Aktivitas ini memberikan rasa lega dan ruang baru untuk pertumbuhan pribadi. Bagi INFJ, kerapian lingkungan membantu mereka menjaga keseimbangan emosi dan memperkuat fokus.
INFJ biasanya memiliki gaya hidup yang sederhana dan terarah. Mereka tidak menyukai penumpukan barang tanpa tujuan jelas. Sebaliknya, mereka lebih memilih ruang yang bersih dan harmonis, karena hal itu menumbuhkan rasa damai dalam diri. Saat melakukan decluttering, INFJ cenderung melakukannya dengan penuh perenungan, mengingat kembali makna setiap barang sebelum memutuskan untuk menyimpannya atau melepasnya.
Ketika seseorang terbiasa menjaga kerapian, hal itu sering kali tercermin dalam cara berpikir dan bertindak yang lebih terarah. Kegiatan decluttering dapat menjadi simbol dari kemampuan untuk membuat keputusan, menetapkan prioritas, dan melepaskan hal-hal yang tidak lagi mendukung pertumbuhan pribadi.