Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Umum Seseorang Memutuskan untuk Resign dari Pekerjaan

ilustrasi murung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memutuskan untuk resign dari pekerjaan bukanlah perkara mudah. Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum akhirnya mengambil langkah besar ini. Beberapa orang mungkin merasa sudah tidak nyaman, sementara yang lain merasa tidak ada lagi perkembangan karier.

Setiap individu memiliki alasan tersendiri yang mendorong mereka untuk keluar dari pekerjaannya. Namun, ada beberapa alasan umum yang sering menjadi penyebab utama keputusan ini diambil. Berikut adalah tujuh alasan utama mengapa seseorang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.

1. Kurangnya kepuasan kerja

ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu alasan utama seseorang resign adalah ketidakpuasan terhadap pekerjaannya. Ketika seseorang merasa tugas yang diberikan tidak menantang atau tidak sesuai dengan minatnya, motivasi kerja pun menurun. Akibatnya, mereka lebih memilih mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan minat dan keahlian mereka.

Selain itu, kurangnya penghargaan atas hasil kerja juga dapat menjadi faktor utama. Jika seseorang merasa usahanya tidak dihargai atau diabaikan, mereka akan kehilangan semangat untuk bertahan. Oleh karena itu, banyak orang memilih resign demi mendapatkan lingkungan kerja yang lebih menghargai kontribusi mereka.

2. Gaji dan tunjangan yang tidak sesuai

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gaji merupakan faktor penting dalam menentukan kepuasan kerja seseorang. Jika gaji yang diterima tidak sebanding dengan beban kerja atau standar industri, maka seseorang akan merasa kurang dihargai. Hal ini mendorong mereka untuk mencari pekerjaan lain yang menawarkan kompensasi lebih baik.

Selain gaji, tunjangan dan fasilitas kerja juga berperan besar dalam keputusan seseorang untuk resign. Kurangnya asuransi kesehatan, bonus tahunan, atau fasilitas lain dapat membuat seseorang merasa kurang diperhatikan oleh perusahaan. Oleh sebab itu, mereka memilih mencari tempat kerja yang lebih menguntungkan secara finansial.

3. Tidak ada peluang karier

ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang ingin berkembang dalam karier mereka. Jika seseorang merasa bahwa pekerjaannya tidak menawarkan kesempatan untuk naik jabatan atau meningkatkan keterampilan, mereka cenderung merasa terjebak. Akibatnya, mereka lebih memilih meninggalkan pekerjaan tersebut demi mencari peluang yang lebih baik.

Selain itu, lingkungan kerja yang tidak mendukung pengembangan diri juga menjadi faktor. Jika perusahaan tidak memberikan pelatihan atau kesempatan untuk belajar, maka seseorang akan merasa stagnan. Demi masa depan yang lebih baik, mereka pun memilih resign.

4. Lingkungan kerja yang tidak sehat

ilustrasi intimindasi (pexels.com/Yan Krukau)

Lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat mempengaruhi kesejahteraan seseorang. Jika ada terlalu banyak drama, konflik, atau tekanan yang tidak perlu, maka seseorang akan merasa stres. Hal ini dapat menyebabkan mereka kehilangan motivasi dan akhirnya memutuskan untuk resign.

Selain itu, budaya kerja yang toksik juga menjadi faktor utama. Jika ada rekan kerja atau atasan yang suka menjatuhkan orang lain, maka lingkungan kerja akan terasa tidak nyaman. Demi kesehatan mental dan kenyamanan, banyak orang memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka.

5. Work-life balance yang buruk

ilustrasi lelah (pexels.com/RDNE Stock project)

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting bagi kesejahteraan seseorang. Jika pekerjaan menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi, maka seseorang akan merasa kelelahan. Akibatnya, mereka tidak memiliki waktu untuk keluarga, teman, atau hobi mereka.

Beban kerja yang terlalu tinggi juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Jika seseorang terus-menerus merasa stres karena pekerjaan, mereka akan mencari tempat kerja yang lebih fleksibel. Demi kehidupan yang lebih seimbang, resign sering kali menjadi pilihan terbaik.

6. Konflik dengan atasan atau rekan kerja

ilustrasi intimindasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Hubungan yang buruk dengan atasan atau rekan kerja dapat menjadi alasan utama seseorang resign. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka lingkungan kerja akan menjadi tidak nyaman. Akibatnya, seseorang akan merasa tertekan dan sulit untuk bekerja dengan maksimal.

Selain itu, jika atasan tidak memberikan dukungan yang cukup, maka motivasi kerja akan menurun. Seorang karyawan yang tidak merasa didukung atau dihargai cenderung mencari tempat kerja yang lebih mendukung. Oleh karena itu, hubungan kerja yang harmonis sangat penting dalam menjaga kepuasan kerja.

7. Perubahan prioritas hidup

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang, seseorang resign karena adanya perubahan dalam prioritas hidup mereka. Misalnya, seseorang yang baru saja menikah mungkin ingin mencari pekerjaan yang lebih stabil dan fleksibel. Atau seseorang yang ingin melanjutkan pendidikan merasa perlu fokus pada studinya.

Selain itu, faktor kesehatan juga dapat menjadi alasan seseorang meninggalkan pekerjaannya. Jika pekerjaan mulai mengganggu kesehatannya, maka resign menjadi keputusan yang lebih masuk akal. Demi kesejahteraan pribadi, banyak orang memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka.

Memutuskan untuk resign bukanlah hal yang mudah, tetapi terkadang menjadi pilihan terbaik. Ada banyak alasan yang mendorong seseorang untuk mengambil langkah ini, baik karena faktor internal maupun eksternal. Yang terpenting adalah memastikan keputusan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan hidup masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us