Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menyikapi Perasaan Sedih Saat Melihat Orang Lain Lebih Sukses

ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach)

Dalam hidup, perasaan sedih atau kecewa saat melihat orang lain lebih sukses adalah hal yang manusiawi. Namun, penting bagi kita untuk belajar menyikapi perasaan tersebut dengan bijaksana. Jika tidak, perasaan ini bisa menjadi hambatan dalam perjalanan kita mencapai tujuan hidup.

Merasa iri atau kecil hati bukanlah sesuatu yang harus kamu hindari sepenuhnya, tetapi sesuatu yang harus kamu kelola dengan sehat. Ketika kamu mampu menerima perasaan tersebut tanpa menghakimi diri sendiri, kamu akan lebih mudah menemukan solusi. Berikut adalah tujuh cara efektif untuk menghadapi perasaan tersebut agar kamu dapat terus melangkah maju dengan percaya diri.

1. Sadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda

ilustrasi merenung (pexels.com/Migs Reyes)

Setiap orang memiliki cerita, tantangan, dan waktu yang berbeda dalam mencapai kesuksesan. Ketika kamu merasa sedih melihat keberhasilan orang lain, ingatlah bahwa mereka mungkin telah melalui banyak hal yang tidak kamu ketahui. Fokuslah pada perjalanan kamu sendiri, bukan membandingkan diri dengan orang lain.

Setiap individu memiliki kecepatan dan jalurnya masing-masing, sehingga tidak adil untuk mengukur diri kamu dengan tolak ukur orang lain. Hal ini juga berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, seperti karier, pendidikan, atau hubungan. Dengan memahami bahwa perbandingan hanya akan mengaburkan pandangan kamu terhadap tujuan pribadi, kamu dapat lebih mudah menerima perjalanan unik kamu.

2. Bersyukur atas apa yang kamu miliki

ilustrasi bahagia (pexels.com/Justin Shaifer)

Kadang-kadang, kita terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki sehingga melupakan berkat yang ada dalam hidup kita. Luangkan waktu untuk merenungkan hal-hal yang kamu syukuri. Kebiasaan ini bisa membantu kamu merasa lebih puas dan bahagia.

Mulailah dengan membuat daftar kecil setiap hari tentang hal-hal baik yang telah kamu alami. Rasa syukur dapat mengubah cara pandang kamu terhadap kehidupan, mengurangi stres, dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan. Hidup menjadi lebih indah ketika kamu dapat melihat nilai dari hal-hal kecil di sekitar kamu.

3. Gunakan perasaan tersebut sebagai motivasi

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Alih-alih tenggelam dalam rasa sedih, gunakan perasaan itu untuk memotivasi diri. Jadikan keberhasilan orang lain sebagai inspirasi. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa aku pelajari dari mereka?" atau "Bagaimana aku bisa melakukan hal yang lebih baik untuk mencapai tujuan aku?"

Pendekatan ini bisa mengubah energi negatif menjadi dorongan positif. Kesuksesan orang lain bukanlah ancaman, melainkan bukti bahwa tujuan besar mungkin tercapai. Fokuslah pada usaha kamu sendiri, dan temukan cara untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan kamu.

4. Kurangi paparan dari media sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Media sosial sering kali menjadi pemicu utama perasaan iri atau tidak puas. Melihat orang lain memamerkan pencapaian mereka bisa membuat kamu merasa tertinggal. Ingat, media sosial sering kali hanya menunjukkan sisi terbaik kehidupan seseorang.

Orang jarang mempublikasikan perjuangan atau kegagalan mereka, sehingga yang terlihat hanyalah ilusi kesempurnaan. Dengan mengurangi waktu yang kamu habiskan di media sosial, kamu memberi ruang lebih banyak untuk hal-hal yang mendukung perkembangan diri. Alihkan perhatian kamu ke kegiatan yang membangun, seperti membaca, berolahraga, atau mengembangkan hobi baru.

5. Jangan ragu untuk mencari dukungan emosional

ilustrasi konsultasi (pexels.com/cottonbro studio)

Jika perasaan kamu terlalu berat untuk ditanggung sendirian, jangan ragu untuk berbicara dengan orang yang kamu percayai. Sahabat, keluarga, atau bahkan seorang konselor bisa membantu kamu mengatasi emosi tersebut. Mendapatkan perspektif dari orang lain sering kali membantu kamu melihat situasi dengan cara yang berbeda.

Dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan rasa nyaman dan membantu kamu merasa tidak sendirian. Selain itu, berbicara dengan orang yang sudah pernah menghadapi situasi serupa dapat memberikan inspirasi serta solusi. Jangan pernah merasa malu untuk meminta bantuan, karena itu adalah bagian dari kekuatan, bukan kelemahan.

6. Tetapkan tujuan pribadi yang realistis

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kadang-kadang, kita merasa kecewa karena menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis. Cobalah untuk menetapkan tujuan kecil yang dapat dicapai secara bertahap. Setiap langkah maju, sekecil apa pun, adalah kemajuan.

Dengan memecah tujuan besar menjadi bagian-bagian kecil, kamu dapat menghindari rasa kewalahan dan lebih mudah melihat perkembangan. Proses ini juga membantu kamu menjaga motivasi karena setiap pencapaian kecil memberikan rasa kepuasan. Fokuslah pada apa yang dapat kamu kontrol, dan biarkan hasil datang sesuai dengan usaha kamu.

7. Jaga kesehatan mental dan fisik kamu

ilustrasi olahraga (pexels.com/cottonbro studio)

Perasaan sedih sering kali diperburuk oleh kondisi fisik atau mental yang kurang optimal. Pastikan kamu cukup tidur, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat meningkatkan mood dan membantu kamu merasa lebih positif.

Selain itu, rutinitas sehat juga memberi kamu energi yang cukup untuk menghadapi tantangan sehari-hari. Jangan lupakan pentingnya istirahat, baik secara fisik maupun mental, karena itu adalah bagian penting dari keseimbangan hidup.

Perasaan sedih saat melihat orang lain lebih sukses adalah bagian dari perjalanan manusia. Namun, bagaimana kamu merespons perasaan tersebut menentukan apakah itu akan menjadi hambatan atau dorongan bagi kamu. Semoga ketujuh cara di atas dapat membantu kamu menghadapi perasaan ini dengan bijaksana!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us