5 Cara Menyampaikan Burnout ke Atasan Tanpa Drama, Catat Bro!

- Pahami penyebab burnout agar lebih mudah disampaikan ke atasan
- Bantu atasan mencari solusi yang menguntungkan kedua pihak
- Gunakan data dan contoh konkret saat menyampaikan kondisi burnout
Ada kalanya kamu merasa burnout alias stres berkepanjangan karena pekerjaan. Namun kamu gak bisa dengan mudahnya mengatakan ke atasan kalau kamu sedang burnout. Perlu cara tersendiri agar atasan mau menerima keluhanmu. Padahal burnout bisa membuat kamu kelelahan secara fisik dan mental lho, Bro. Sehingga justru pekerjaan kamu kurang maksimal. Sedangkan atasan adalah orang yang punya kewenangan untuk mengatur banyaknya pekerjaan kamu, bukan?
Sehingga berbicara kepada atasan tentang kondisi burnout sebenarnya perlu kamu lakukan. Namun tentu jangan sampai menimbulkan drama dan prasangka negatif dari diri kamu di mata atasan. Sehingga kamu perlu mengikuti tips-tips di bawah ini agar bisa menyampaikan kondisi burnout kamu ke atasan tanpa drama, Bro!
1. Pahami dulu penyebab burnout agar lebih mudah menyampaikan ke atasan

Burnout bisa disebabkan oleh hal yang kompleks. Gak cuma satu hal saja lho, Bro. Jangan-jangan justru kamu burnout bukan karena pekerjaan di kantor. Sehingga kamu perlu banget mengetahui penyebab burnout. Coba susun kembali daftar pekerjaan yang kamu telah selesaikan dan akan kamu kerjakan. Cek deadline pekerjaan tersebut dan tingkat kesulitan mengerjakannya.
Cek juga kehidupan di luar kantor kamu, Bro. Apakah kamu sedang ada masalah dengan teman atau keluarga? Setelah menuliskan daftarnya, kamu akan lebih mudah melakukan breakdown hal apa yang membuat kamu burnout. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui penyebab kamu burnout secara lebih spesifik. Sehingga bakal lebih mudah dan jelas saat menyampaikan ke atasan.
2. Bantu atasan mencari solusi yang menguntungkan kedua pihak

Atasan memiliki pekerjaan dan tanggung jawab yang juga banyak, Bro. Sehingga mereka berharap pekerjaan yang sudah didelegasikan bisa diselesaikan dengan baik, dan mereka bisa memikirkan pekerjaan lainnya. Sehingga saat kamu ingin berbicara tentang burnout dan ingin meminta peyesuaian pekerjaan, maka kamu perlu membantu atasan mencari solusinya.
Pikirkan solusi yang bisa mengurangi beban kerja tapi gak merugikan atasan. Sehingga kamu gak terkesan hanya menyampaikan keluhan saja tanpa memikirkan solusinya. Saat kamu membantu atasan mencari solusi, maka kamu terkesan gak meninggalkan tanggung jawab begitu saja. Sehingga atasan juga akan lebih menghargaimu, Bro.
3. Gunakan data dan contoh yang konkret

Saat menyampaikan kondisi kamu yang sedang burnout ke atasan, kamu perlu menggunakan data yang valid atau konkret. Hindari mengatakan bahwa kamu burnout secara emosional tanpa bukti yang terlihat. Kamu bisa menjabarkan apa saja yang sudah kamu lalui selama sebulan ke belakang yang menyebabkan kamu burnout.
Kamu juga bisa memberi data perbandingan sebelum kamu burnout kepada atasan. Data dan perbandingan bisa meyakinkan atasan dengan lebih logis, dan lebih mudah diterima daripada hanya menyampaikan apa yang kamu rasakan saja. Sehingga atasan juga sekaligus bisa menyesuaikan beban kerjamu, Bro.
4. Sampaikan dengan nada yang sopan, profesional, dan gak dibuat-buat

Dalam menyampaikan keluhan burnout ke atasan kamu perlu tetap profesional. Gunakan kalimat-kalimat yang profesional dan tidak emosional meski kamu sedang stres karena burnout. Tenangkan diri dulu dan atur kalimat yang sopan sebelum berbicara kepada atasan.
Namun jangan sampai mengorbankan kejujuran bahwa kamu sedang burnout. Atasan ingin mendengar apa yang kamu sampaikan dengan jelas namun gak bertele-tele dengan bahasa yang sopan. Sehingga sebaiknya tetap jaga gaya bahasa agar atasan tetap merasa dihormati.
5. Minta bantuan layanan konseling untuk menjaga kesehatan mental

Beberapa kantor memiliki layanan konseling karyawan. Jika kantor tempat kamu bekerja memilikinya, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan ini. Dengan bantuan layanan konseling, akan membantu kamu berpikir lebih jernih dibalik stresnya pekerjaan. Sehingga bisa membantu kamu untuk menyampaikan keluhan ke atasan dengan lebih logis dan tenang.
Jika gak ada layanan konseling di kantor, kamu juga bisa menggunakan layanan ini secara mandiri di luar kantor. Tak ada salahnya menggunakan layanan konseling untuk mengatasi masalah mental dengan cara yang profesional. Sehingga kamu bisa lebih fresh dan tenang dalam menghadapi tuntutan pekerjaan.
Sebagai seorang yang bekerja dengan banyak tekanan, burnout perlu diatasi dengan baik. Sehingga pekerjaan lebih lancar, dan kesehatan kamu terjaga. Jadi jangan ragu mengomunikasikannya kepada atasan dengan tips-tips di atas agar bebas dari drama ya, Bro!