God Bless Rayakan 50 Tahun Berkarier Lewat Album Anthology

Jakarta, IDN Times - Bagi unit musik rock legendaris God Bless, usia nampaknya hanya sekadar angka saja. Walau sudah gaek, para personel masih produktif berkarya. Salah satunya menelurkan album istimewa bertajuk Anthology 50th Anniversary.
Menariknya, album anyar yang diluncurkan dalam rangka perayaan usia setengah abad God Bless ini, dikemas dengan musik lebih megah. Ian Antono dan kolega memasukan sentuhan orkestra dalam musik cadas yang kerap mereka mainkan.
Album Anthology berisi 11 lagu terbaik serta satu komposisi instrumental medley, yang berasal dari enam album selama 50 tahun karier God Bless di dunia musik. Seluruh lagu telah diaransemen ulang dan direkam bersama iringan orkestra dari Czech Symphony Orchestra yang dikomandoi Tohpati.
Vokalis God Bless, Ahmad Albar (76) menyebut, peluncuran album Anthology merupakan rangkaian dari perayaan 50 tahun God Bless. Dia bersyukur, karena perjalanan panjang berkarya di bidang musik merupakan raihan yang begitu bersejarah.
“Tentu kami bersyukur, karena saat umur sudah memasuki kepala tujuh, kami masih bisa membuat karya dan merayakan 50 tahun dalam bermusik. Semoga ini bisa jadi semangat untuk kami dan generasi muda,” kata Iyek dalam launching album Anthology di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (21/6/2023).
1. Sebanyak 12 lagu terbaik dipilih dalam album baru God Bless

Sementara, gitaris God Bless, Ian Antono (72), menyebut jika album baru ini bisa dimaknai sebagai momentum retrospeksi perjalanan karier 50 tahun bandnya di dunia musik. Dia menyiratkan jika musisi tak boleh berhenti untuk berkarya.
“Kami berharap album Anthology bisa memberi semangat bagi para musisi untuk menjaga semangat kreatifnya dan tidak perlu memusingkan hasil akhir. Karena yang terpenting adalah berproses tanpa henti. Hasil akhir hanyalah bonus untuk sebuah komitmen,” ujar Ian.
Ian pun menjelaskan soal pemilihan ke-12 lagu yang jadi list di album Anthology. Menurutnya, lagu-lagu yang dipilih merupakan karya terbaik yang lahir dari album-album yang pernah God Bless ciptakan. Namun, tak semua bisa dimasukkan, karena harus lagu yang cocok dengan memakai sentuhan orkestra.
“Tak semua musik God Bless dapat dipakai dengan sentuhan orkestra. Jadi, semuanya didiskusikan lebih dulu bersama Tohpati. Usai mendengar hasilnya, ternyata unusr musik God Bless tetap menonjol. Hanya ada beberapa penyesuaian, misalannya soal perubahan interlude dari salah satu lagu,” beber Ian.
2. Tohpati tak banyak ubah beat lagu God Bless
Bagi God Bless, konsep album Anthology dengan sentuhan orkestra merupakan sesuatu yang baru. Terlebih, ke-12 lagu dalam album tersebut merupakan overture (instrumental medley) dari lagu 'Menjilat Matahari', 'Bla Bla Bla', 'Huma di Atas Bukit', 'Kehidupan', 'Serigala Jalanan', 'Jalan Pulang', 'Balada Sejuta Wajah', 'Musisi', 'Rumah Kita', 'Semut Hitam', dan 'Maret 89'.
“Dari 12 lagu yang terpilih, terdapat beberapa judul yang mengalami penyesuaian sebagai respons atas kebutuhan orkestrasi. Namun, secara keseluruhan peran aransemen orkestrasi di album ini merupakan penyegaran bagi siapa saja yang sudah terbiasa mendengar lagu-lagu God Bless,” ujar Tohpati.
Siapa sangka, sebelum berhasil mengemas musik God Bless dengan ciamik, Tohpati kesulitan mengaransemen musiknya. Dia menilai, lagu-lagu milik band rock legendaris tanah air ini memiliki karakter sangat kuat. Alhasil, dia pun tak banyak mengubah beat lagunya.
“Jadi sentuhan orkestra dalam album Anthology untuk membuat megah musik God Bless saja. Mereka punya kekuatan di harmonisasi musiknya,” ujar dia.
Denny MR, selaku perwakilan manajemen God Bless menambahkan album ini akan dirilis dalam format digital di seluruh platform musik. Setelah rilis dalam format digital, akan segera menyusul perilisan dalam bentuk fisik, mulai dari vinyl, compact disc (CD), hingga kaset.
Dalam perilisan album tersebut, seluruh personel God Bless hadir. Achmad Albar (vocal), Ian Antono (gitar), Donny Fatah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan Fajar Satritama (drum), ditemani Tohpati selaku penata musik dalam album Anthology.
3. God Bless akan luncurkan buku dan membuat film biopik

Selebrasi usia emas 50 tahun God Bless tak akan berhenti hingga di sini saja, sejumlah agenda sudah menanti dalam waktu dekat. Direncanakan mereka akan menggelar konser tour di beberapa kota mulai dari September hingga Oktober.
Menambah memorable rangkaian usia setengah abad, God Bless juga akan menerbitkan buku yang mengisahkan perjalanan band yang lahir pada 5 Mei 1973 ini. Pada saat bersamaan, diikuti pula dengan pembuatan film biopik God Bless yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Selain itu, selebrasi usia emas God Bless turut mendapat apresiasi dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek RI. Diinisiasi oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, dukungan diberikan melalui produksi video klip untuk lagu ‘Musisi’ dari album ini.
Video klip ‘Musisi’ akan digarap sineas muda asal Bali Erik Est dan technical director Ezekiel Rangga. Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama God Bless rencananya juga akan menggelar pameran koleksi masterpiece di salah satu cagar budaya nasional.
Puncaknya, God Bless akan menggelar Konser 50 Tahun God Bless with Tohpati Orchestra pada 10 November 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Ini akan menjadi konser spesial persembahan God Bless untuk para fans dan seluruh pencinta musik Indonesia.