Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Penggunaan Deodoran yang Bikin Tidak Efektif, Cek Yuk!

ilustrasi deodorant (pixabay.com/DaModernDaVinci)

Bau badan dan keringat berlebih jadi masalah yang mesti dihindari setiap orang. Selain parfume, deodoran menjadi salah satu produk kecantikan yang rutin digunakan sehari-hari untuk membunuh bakteri yang menciptakan bau tak sedap. 

Akan tetapi tahukah kamu, ternyata penggunaan deodoran juga perlu diperhatikan caranya, lho supaya dapat bekerja secara maksimal. Nah, berikut kesalahan penggunaan deodoran yang tanpa sadar sering dilakukan mayoritas orang. Cek, yuk!

1. Tidak mengetahui perbedaan deodoran dan antiperspirant

Ilustrasi produk deodorant (unsplash.com/Muhammad Taha Khan)

Produk perawatan ketiak terbagi menjadi dua jenis, yakni deodoran dan antiperspirant. Penggunaan keduanya dilakukan untuk membuat tubuh terbebas dari bau tak sedap.
Deodoran bekerja dengan membunuh bakteri yang menciptakan bau tak sedap.

Namun, deodoran tak bisa mengurangi produksi keringat di ketiak dan tidak membuat ketiak tetap kering. Sementara antiperspirant bekerja dengan mengurangi keringat di ketiak. Kebanyakan antiperspirant mengandung garam aluminum, yang bisa mengurangi produksi keringat. Pastikan setelah ini kamu tak salah memilih yang sesuai dengan masalah ketiakmu, ya!

2. Mengaplikasikan deodoran saat ketiak basah

Ilustrasi menggunakan deodoran (freepik.com/drobotdean)

Tak sedikit orang yang masih mengaplikasikan deodorant saat kulit masih dalam kondisi basah atau berkeringat. Deodoran hanya bisa bekerja secara optimal jika digunakan pada kulit yang kering, lho. Cara kerja deodoran adalah mencegah produksi keringat berlebih dan membunuh bakteri penyebab bau badan. 

Apabila kamu memakainya saat kulit dalam kondisi basah atau berkeringat, maka formula deodoran tidak menyerap dengan baik. Pastikan untuk mengenakan deodoran saat kondisi ketiak sudah kering dan tak berkeringat, ya!

3. Mengaplikasikan deodoran setelah bercukur

ilustrasi deodorant (unsplash.com/@itshopelessfox)

Bulu ketiak memang dapat menganggu, oleh karena itu banyak orang mencukurnya. Perlu diketahui, kulit ketiak akan lebih sensitif setelah bercukur sehingga penggunaan deodoran terutama yang mengandung alkohol akan menyebabkan risiko iritasi pada kulit ketiak.  

Sebaiknya setelah bercukur sebaiknya hindari penggunaan deodoran terlebih dahulu. Setidaknya hindari penggunaan deodoran minimal tiga hari pasca bercukur.

4. Penggunaan deodoran yang berlebihan

ilustrasi deodoran (pexels.com/@hson)

Sebaiknya kamu tidak perlu terlalu banyak mengaplikasikan deodoran pada kulit ketiak. Apalagi deodoran jenis spray hingga saat mengaplikasikan terlihat seperti berkabut di dalam ruangan.

Terdapat cara yang tepat untuk menggunakan deodoran agar dapat bekerja secara maksimal. Gunakan deodorant spray cukup semprotkan dengan berjarak 15 cm pada masing-masing ketiak. Sementara deodorant roll on, kamu hanya perlu menggunakannya 2-3 kali putaran.

5. Memilih deodoran tidak sesuai kebutuhan

Ilustrasi deodoran(Unsplash/Mathilde Langevin)

Kesalahan yang sering dilakukan saat memakai deodoran yakni tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Tidak semua deodoran akan bisa cocok dengan kulitmu, kamu perlu memahami kandungan yang ada di dalam produk deodoran yang akan kamu beli. 

Pastikan bahwa deodoran yang kamu pilih tidak mengandung  alkohol dan bahan-bahan yang aman untuk kulit. Bila perlu, pilih deodoran dengan bahan tambahan seperti nutrisi dan collagen yang memberikan manfaat lebih banyak untuk merawat kulit ketiakmu.

Kesalahan yang sering dilakukan dalam menggunakan deodoran ini sejatinya bisa dihindari. Deodoran akan memberikan manfaat yang maksimal jika kamu menggunakannya secara tepat dan memilih produk deodoran terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us