Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali 4 Perbedaan Topi Snapback dan Trucker yang Sering Disalahpahami

ilustrasi topi snapback dan trucker (unsplash.com/Jonathan Cooper)
Intinya sih...
  • Topi snapback memiliki bentuk depan rata, sedangkan trucker berbentuk tinggi dan melengkung ke belakang.
  • Snapback terbuat dari bahan tebal seperti katun, sedangkan trucker terbuat dari bahan ringan dan jaring.
  • Topi snapback cocok untuk daily outfit, sedangkan trucker lebih cocok dipakai pada aktivitas outdoor.

Topi bukan hanya sekadar pelindung kepala, tetapi juga bagian penting dari gaya berpakaian yang mencerminkan kepribadian seseorang. Di antara berbagai jenis topi yang populer saat ini, ada dua jenis topi yang paling sering muncul yaitu snapback dan trucker. Meski sekilas tampak mirip, banyak orang belum benar-benar memahami antara perbedaan topi snapback dan trucker, terutama dari segi desain, fungsi, dan kenyamanannya.

Dengan memahami perbedaan kedua jenis topi tersebut sangat penting, khususnya bagi kamu yang ingin tampil maksimal sesuai kebutuhan dan gaya harian. Topi snapback sering diasosiasikan dengan fashion streetwear yang tegas dan modern, sedangkan trucker lebih cocok untuk aktivitas outdoor karena desainnya yang ringan dan adem. Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar kamu bisa menentukan pilihan yang tepat!

1. Topi snapback memiliki bentuk di bagian depan yang rata, sedangkan trucker berbentuk tinggi

ilustrasi topi snapback (pexels.com/Terrance Barksdale)

Hal paling mudah dilihat dari perbedaan utama antara topi snapback dan trucker adalah dari bentuknya. Topi snapback memiliki bentuk bagian atas yang kaku, tinggi, dan rata di bagian depan. Bagian visornya cenderung datar dan tebal yang dapat memberikan kesan penampilan yang tegas dan stylish. Model ini sering dipakai dalam gaya busana streetwear, hip-hop, atau outfit kasual yang kekinian.

Sedangkan pada topi trucker memiliki desain yang sedikit lebih fleksibel dan mudah diaplikasikan dengan berbagai gaya. Dengan desain bagian depannya terbuat dari bahan busa keras, sedangkan bagian belakangnya menggunakan desain berbentuk jaring atau mesh. Bentuk crown-nya lebih tinggi di depan dan sedikit melengkung ke belakang, menciptakan tampilan yang kasual dan breathable sehingga mudah dipadukan dengan berbagai outfit dan suasana.

2. Snapback terbuat dari bahan tebal, sedangkan trucker terbuat dari bahan ringan

ilustrasi topi trucker (unsplash.com/Ryan Stone)

Umumnya topi snapback terbuat dari bahan katun, wol, atau polyster dengan lapisan bahan tebal dan menyatu di seluruh bagian topi. Hal ini membuatnya terasa lebih berat dan solid sehingga cocok digunakan di suasana santai maupun semi-formal. Karena topi snapback biasanya dikenakan sebagai bagian dari gaya sehari-hari, bahan katun membantu menyerap keringat dan menjaga kepala tetap sejuk.

Berbeda dengan topi trucker yang dirancang lebih ringan dan sejuk. Pada bagian belakang menggunakan jaring yang membuat sirkulasi udara lebih baik yang sangat cocok digunakan di cuaca panas maupun saat aktivitas outdoor. Karena itu, topi trucker sering dipilih oleh pengendara motor, pegiat alam, atau mereka yang beraktivitas di luar ruangan.

3. Topi snapback cocok untuk dipakai daily outfit, sedangkan trucker cocok dipakai pada aktivitas outdoor

ilustrasi pria sedang memakai topi snapback (unsplash.com/Moggy Amrani)

Meski sama-sama memiliki desain penampilan yang stylish dan modis, namun kedua topi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pada topi snapback ini cocok digunakan untuk berbagai bergaya, seperti dipakai nongkrong atau sekadar menambah sentuhan keren pada penampilan. Topi snapback lebih cocok untuk daily outfit karena desainnya yang praktis, fleksibel, dan mampu melengkapi berbagai gaya berpakaian harian tanpa membutuhkan usaha yang berlebihan.

Sedangkan pada topi trucker lebih mengutamakan kenyamanan dan fungsi. Memiliki desain yang dapat membantu sirkulasi udara yang baik, topi ini ideal digunakan saat berkendara, bersepeda, atau jalan-jalan santai di siang hari. Karena materialnya cenderung tipis dan tidak menyerap air terlalu banyak, topi trucker mudah dibersihkan dan cepat kering yang ideal untuk aktivitas yang membuat kamu mudah berkeringat atau terkena cuaca lembap.

4. Pada bagian belakang topi snapback tertutup penuh, sedangkan trucker bagian belakang dari bahan jaring

ilustrasi topi trucker dengan desain mesh pada bagian belakang topi (unsplash.com/Andre Styles)

Pada bagian belakang pun juga berbeda, lho. Pada topi snapback dirancang dengan bagian belakang yang tertutup penuh, biasanya menggunakan bahan kain yang sama dengan bagian depannya. Ini dapat memberikan tampilan yang rapi, kokoh, dan premium. Tidak ada ventilasi atau lubang pada panel belakang, sehingga desainnya terlihat menyatu dan cocok untuk berbagai gaya fashion kasual modern.

Sedangkan pada trucker hat, memiliki bagian belakang yang terbuat dari jaring plastik atau mesh. Desain ini memberikan ventilasi maksimal yang membuat kepala tetap sejuk meskipun digunakan di bawah sinar matahari langsung atau saat berkeringat. Bagian depan trucker tetap kaku dan tegak seperti snapback, tapi sisi belakangnya terbuka dan ringan. Inilah mengapa topi trucker sangat cocok untuk aktivitas luar ruangan, seperti berkendara, hiking, memancing, hingga traveling. Selain fungsional, tampilannya juga kasual dan sporty.

Setelah mengetahui secara jelas antara perbedaan topi snapback dan trucker, kamu bisa lebih bijak dalam memilih topi yang sesuai dengan aktivitas dan selera gaya. Apakah kamu ingin tampil stylish untuk hangout atau lebih membutuhkan kenyamanan saat di luar ruangan, keduanya punya keunggulan masing-masing. Yang terpenting, pilihlah topi yang paling cocok dengan kebutuhanmu dan jadikan sebagai bagian dari identitas gayamu sehari-hari. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us