Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perbedaan Sepatu Trekking dan Trail Run, Wajib Paham! 

ilustrasi sepatu trekking (pexels.com/Amar Preciado)

Kalau kamu suka menjelajah alam, baik dengan mendaki gunung atau lari di jalur alam, penting banget untuk tahu perbedaan sepatu trekking dan sepatu trail run. Meski dari luar kelihatannya mirip, dua jenis sepatu ini punya tujuan dan fitur yang cukup berbeda, lho. 

Guys, memilih sepatu yang tepat untuk kegiatan outdoor bisa bikin pengalaman kamu makin nyaman dan aman. Yuk, pilih sepatu mana yang cocok untuk kamu dari penjelasan berikut!

1. Tujuan penggunaan

ilustrasi sepatu trail run (pexels.com/Alin Serban)

Perbedaan sepatu trekking dan sepatu trail run bisa langsung terlihat dari fungsinya. Sepatu trekking dirancang untuk perjalanan panjang di medan kasar, biasanya sambil membawa beban berat seperti carrier atau tas besar. Sepatu ini dibuat untuk mendukung maksimal, kestabilan, serta perlindungan di setiap langkah kakimu.

Sedangkan, sepatu trail run fokus pada kecepatan dan kelincahan. Cocok untuk kamu yang suka lari di jalur alam atau fast hiking dengan beban ringan. Sepatu ini ringan dan fleksibel, ideal buat gerakan cepat dan lincah di medan berbatu atau tanah.

2. Desain dan konstruksi

ilustrasi sepatu trekking (pexels.com/Lum3n)

Kalau dilihat dari bentuk dan bahan, sepatu trekking biasanya terlihat lebih kokoh. Bahannya sering berupa kulit atau sintetis tebal, dengan potongan tinggi untuk melindungi pergelangan kaki. Ada juga tambahan pelindung jari dan bagian atas yang diperkuat agar tahan gesekan dari batu atau akar pohon.

Sebaliknya, sepatu trail run memiliki desain minimalis yang ringan. Upper-nya terbuat dari bahan mesh yang breathable dan cepat kering. Potongannya lebih rendah agar kaki kamu bisa bergerak lebih bebas, dan solnya fleksibel untuk mendukung langkah yang lebih alami saat berlari.

3. Bantalan dan dukungan

ilustrasi sepatu trail run (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Sepatu trekking biasanya dilengkapi bantalan tebal di bagian midsole dan tumit. Ini penting untuk kenyamanan saat menempuh perjalanan jauh di medan gak rata. Namun, karena solnya lebih kaku dan berat, sepatu ini butuh waktu break-in sebelum benar-benar nyaman dipakai.

Sementara itu, sepatu trail run hadir dengan bantalan yang cukup untuk menyerap benturan saat berlari. Lebih ringan dan lentur, sepatu ini langsung terasa nyaman sejak pertama dipakai, cocok buat kamu yang gak mau ribet adaptasi lama.

4. Fleksibilitas

ilustrasi sepatu trekking (pexels.com/Chris)

Sepatu trekking cenderung lebih kaku karena dibangun untuk menopang kaki dan pergelangan saat membawa beban. Ini memang bagus untuk stabilitas, tapi bisa membatasi gerakan terutama saat kamu ingin bergerak cepat atau menyesuaikan langkah di medan sempit.

Sepatu trail run punya tingkat fleksibilitas tinggi. Ini bikin kamu lebih bebas bergerak, terutama saat menavigasi jalur sempit, menurun tajam, atau melompat di antara bebatuan. Cocok banget untuk kamu yang cepat serta dinamis, nih.

5. Sol dan traksi

ilustrasi sepatu trail run (pexels.com/VO2 Master)

Sol sepatu trekking mempunyai pola lug yang dalam serta agresif. Tentunya, sepatu ini cocok untuk mencengkeram permukaan licin, misalnya lumpur atau bebatuan tajam. Solnya juga kaku agar bisa menahan tekanan dari benda tajam di bawah kaki.

Sementara itu, sol sepatu trail run lebih fokus pada traksi cepat dan efisiensi gerak. Polanya punya grip, tapi biasanya gak se-agresif bila dibandingkan sepatu trekking. Dengan desain ini, kamu bisa melakukan transisi langkah lebih cepat, meski sedikit mengorbankan cengkeraman di jalur ekstrem.

6. Daya tahan dan perlindungan

ilustrasi sepatu trekking (pexels.com/Noel Ross)

Perbedaan sepatu trekking dan sepatu trail run juga mencolok dari segi daya tahan. Sepatu trekking bisa bertahan hingga 1.000 mil atau lebih, berkat bahan yang tebal dan pelindung tambahan. Ini penting untuk kamu yang sering mendaki di medan ekstrem.

Namun, sepatu trail run berfokus pada efisiensi dan kenyamanan. Karena materialnya lebih ringan, umurnya biasanya lebih pendek, yakni sekitar 300–500 mil. Akan tetapi, kalau kamu akan yang lari atau fast hike di jalur yang nggak terlalu teknikal, sepatu ini tetap aman dan nyaman digunakan.

7. Kenyamanan dan waktu pemakaian

ilustrasi sepatu trail run (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sepatu trail run biasanya nyaman sejak pertama kali dipakai. Gak perlu waktu lama buat "membuka" sepatu ini, dan cocok dipakai langsung untuk aktivitas jarak jauh sekalipun. Bahannya yang ringan juga ampuh kurangi rasa lelah di kaki, lho.

Sebaliknya, sepatu trekking kadang terasa kaku di awal. Kamu butuh waktu untuk membiasakan kaki dengan struktur dan berat sepatu ini. Namun, setelah terbiasa, kamu bakal dapat stabilitas dan kenyamanan maksimal dalam perjalanan jauh dan penuh tantangan.

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan sepatu trekking dan sepatu trail run, kan? Sebenarnya, kuncinya ada di gaya aktivitasmu sendiri. Kalau kamu suka petualangan berat dan lama, sepatu trekking jelas jadi pilihan. Sedangkan, bagi kamu yang ingin kecepatan dan kenyamanan ringan, trail running shoes bakal jadi teman setia. Gak ada salahnya punya keduanya juga, supaya bisa fleksibel sesuai kondisi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us