Sustainable Fashion: Definisi, Prinsip, dan Cara Menerapkannya

Sustainable fashion semakin populer seiring meningkatnya kesadaran akan dampak industri mode terhadap lingkungan. Produksi pakaian dalam jumlah besar sering kali menghasilkan limbah tekstil, penggunaan bahan berbahaya, hingga eksploitasi tenaga kerja. Karena itu, konsep sustainable fashion hadir sebagai solusi agar kita bisa tetap tampil stylish tanpa merusak alam.
Tapi, sebenarnya apa itu sustainable fashion dan bagaimana cara menerapkannya? Buat kamu yang masih asing dengan konsep ini, yuk, kita simak pembahasan definisi, prinsip utama, serta langkah sederhana untuk mulai beralih ke gaya yang lebih ramah lingkungan. Keep scrolling, ya!
1. Sustainable fashion adalah konsep mode yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

Sustainable fashion adalah cara berpakaian yang lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial. Dilansir Oxfam, konsep ini mencakup pakaian yang diproduksi dengan mempertimbangkan dampaknya pada manusia dan bumi, serta mendukung rantai pasok yang lebih adil. Bahkan, pakaian bekas yang dijual kembali juga termasuk sustainable fashion karena bisa memperpanjang usia pakai dan mengurangi limbah tekstil.
Industri mode yang kita kenal saat ini masih menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan menggunakan bahan yang kurang ramah lingkungan. Sustainable fashion hadir sebagai solusi dengan mendorong penggunaan material yang lebih aman serta proses produksi yang etis. Dengan begitu, fashion bukan hanya soal gaya, tapi juga cara untuk berkontribusi menjaga bumi.
2. Prinsipnya mencakup bahan ramah lingkungan, produksi etis, dan minim limbah

Sustainable fashion berpegang pada prinsip bahwa industri mode harus lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Dilansir Lindenwood University, prinsip ini mencakup transparansi rantai pasok, produksi yang adil bagi pekerja, serta metode yang meminimalkan dampak buruk terhadap bumi. Dengan pendekatan ini, setiap tahap produksi, mulai dari pemilihan bahan hingga distribusi, harus dijalankan dengan lebih etis dan berkelanjutan.
Salah satu kuncinya adalah penggunaan bahan ramah lingkungan yang lebih mudah didaur ulang atau terurai secara alami. Selain itu, pekerja di industri fashion juga harus mendapat upah yang layak dan bekerja dalam kondisi yang aman. Untuk mengurangi limbah, sustainable fashion juga mendorong konsep circular fashion, seperti daur ulang dan upcycling pakaian lama dan mengubahnya menjadi produk baru yang lebih bernilai.
3. Cara menerapkannya dengan memilih pakaian berkualitas dan mendaur ulang

Menerapkan sustainable fashion bisa dimulai dengan memilih pakaian berkualitas yang tahan lama. Daripada sering membeli pakaian baru karena mengikuti tren, lebih baik berinvestasi pada item klasik dan serbaguna. Dilansir Harper’s Bazaar, membangun wardrobe yang berkelanjutan bisa dilakukan dengan memilih jeans, basic t-shirt , jaket timeless, atau coat yang bisa digunakan lebih dari satu musim. Dengan cara ini, gaya tetap maksimal tanpa harus sering mengganti pakaian.
Selain memilih pakaian yang tepat, merawatnya juga penting biar gak cepat rusak. Pakaian berkualitas memang lebih awet, tapi kalau gak dirawat dengan benar, tetap saja akan cepat usang. Hal sederhana seperti mencuci denim dalam keadaan terbalik bisa membantu memperpanjang usia pakai. Semakin lama bertahan, semakin sedikit kebutuhan untuk membeli yang baru, sehingga bisa mengurangi limbah fashion.
Jika ada pakaian yang sudah gak digunakan, jangan langsung membuangnya. Mendaur ulang atau menyumbangkannya bisa menjadi solusi agar tetap bermanfaat. Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah metode "one-in, one-out", yakni setiap kali membeli pakaian baru, sumbangkan satu pakaian lama. Dengan begitu, lemari tetap rapi, pakaian gak menumpuk, dan kamu ikut berkontribusi dalam fashion yang lebih ramah lingkungan.
Menerapkan sustainable fashion bukan berarti harus mengorbankan gaya, tapi justru menemukan cara cerdas untuk tetap tampil keren tanpa merusak lingkungan. Dengan memilih pakaian berkualitas, merawatnya dengan baik, dan mendaur ulang, kita bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan industri fashion yang lebih bertanggung jawab. Jadi, sudah siap membangun wardrobe yang lebih berkelanjutan?