2 Tersangka Kasus Film Porno Jaksel Menikah di Rutan

03 Okt 2023, 08:26 WIB

Ilustrasi Rutan (IDN Times/Yuda Almerio)

Jakarta, IDN Times - Sepasang kekasih yang menjadi tersangka kasus produksi film porno sebuah rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, SE (27) dan AT (30) melangsungkan akad nikah di kantor penyidik Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Sabtu (9/9/2023).

"Penyidik Unit III Subdit IV Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, sebelumnya telah berkoordinasi dengan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Metro Jaya telah melaksanakan pendampingan pernikahan atau ijab kabul antara tersangka SE dan tersangka AT," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10/2023).

1. Orang tua tersangka menghadiri acara nikahan

Dua tersangka kasus porno menikah/ dok Humas

Ade Safri menjelaskan pernikahan tersebut berlangsung di kantor penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, dan dihadiri oleh orang tua dan wali dari kedua tersangka.

"Dihadiri lima orang, yakni satu penghulu, dua saksi, seorang wali mempelai wanita, dan tersangka SE," papar Ade Safri.

2. Ditahan bukan berarti hak untuk menikah seseorang hilang

Ilustrasi penggunaan masker. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Pasca akad nikah, kedua tersangka kembali ditahan di rutan Polda Metro Jaya. Dia menyatakan kedua mempelai memang sudah berniat untuk menikah sebelum tersandung kasus tersebut.

"Meski ditahan, bukan berarti hak untuk menikah seseorang hilang. Semua tahanan yang tengah menyandang status tahanan tetap memiliki hak untuk menikah," ujar Ade Safri.

3. Polda Metro Jaya akan memfasilitasi tahanan yang menikah

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, KombesPolAde, AdeSafriSimanjuntak, Ade Safri Simanjuntak

Ade Safri menerangkan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan selalu siap memfasilitasi tahanan yang punya keinginan untuk menikah. Pun, keamanan mereka akan dijaga selama menikah di kantor polisi.

"Kami akan fasilitasi, seperti menyediakan tempat di kantor Polisi dan petugas dari KUA. Pernikahan yang dilakukan seorang tahanan, tidak dilarang sepanjang tak menggangu proses penyidikan," ujar Ade Safri.