Jakarta, IDN Times - Ramadan, khususnya saat sahur, sering dijadikan sebagai momen untuk tawuran oleh sejumlah kelompok pemuda. Tak jarang, kegiatan itu menimbulkan kerusakan, korban luka-luka hingga jiwa.
Mencegah hal tersebut terjadi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta punya sejumlah tindakan. Apa saja?
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Arifin mengatakan, langkah awal yang dilakukan pihaknya adalah dengan cara preventif dan edukatif.
"Di bulan Ramadan, bulan puasa, bulan suci buat yang beragama Islam itu harusnya meningkatkan ibadah. Jadi, jangan dikotori dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat seperti tawuran," kata Arifin saat dihubungi, Senin (6/5).
Arifin mengatakan, Ramadan kali ini pihaknya juga meningkatkan patroli di semua kecamatan, terutaman di titik rawan tawuran. Satu kecamatan, lanjut Arifin, diamankan dua regu patroli.
"Kalau malam kita ada patroli motor yang selalu keliling. Patroli motor itu ada di setiap kecamatan dan di masing-masing kecamatan ada dua regu. Jadi patroli motor itu jumlahnya ada 3 motor keliling," ujarnya.
Satpol PP DKI juga sudah berkoordinasi dengan wali kota, camat, dan lurah di semua kawasan di DKI untuk membantu melakukan antisipasi tawuran pada Ramadan kali ini.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pak wali kota, camat, dan lurah untuk bisa mengantisipasi juga bersama dengan unsur-unsur masyarakat dalam hal ini adalah RT RW dan lain sebagainya, dan juga melalui aktivitas pemuda seperti karang taruna," jelasnya.