3 Golongan Paling Rentan Terkena COVID-19: Perawat, Bidan, dan Dokter

12 Agu 2021, 22:38 WIB

Ilustrasi Pemeriksaan Pasien Penderita COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19, tenaga kesehatan (nakes) adalah pihak yang rentan terpapar COVID-19. Hal itu nyatanya terbukti dalam studi yang dilakukan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

Dalam studi berjudul "Studi Efektivitas Vaksin COVID-19 di Indonesia", disebutkan bahwa tenaga kesehatan paling berisiko terpapar COVID-19. Dari semua tenaga kesehatan yang ada, yang paling rentan terkena COVID-19 adalah bidan, perawat, dan dokter.

"Dari seluruh kasus COVID-19, tanpa melihat status vaksinasinya, sebagian besar (sekitar 70 persen) kasus COVID-19 terjadi pada perawat/bidan dan dokter," tulis studi tersebut.

1. Bidan, perawat, dan dokter yang belum vaksinasi lebih berisiko terpapar COVID-19

Ilustrasi tes cepat antigen. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Masih dalam studi yang sama disebutkan bahwa bidan, perawat, dan dokter yang belum vaksinasi, lebih berisiko terkena COVID-19. Berdasarkan data yang mereka himpun, ada peningkatan proporsi bidan, perawat, dan dokter yang terkena COVID-19, khususnya yang belum divaksin.

"Data menunjukkan terdapat peningkatan proporsi perawat/bidan yang terinfeksi COVID-19 (+6%), khusus yang belum divaksin, pada periode April-Juni dibandingkan periode Januari-Maret. Proporsi dokter dan perawat divaksinasi dan terinfeksi COVID-19 berkurang (-3%) pada periode April-Juni, dibandingkan periode Januari-Maret," ujar studi tersebut.

2. Vaksinasi tidak menurunkan angka positif COVID-19 pada nakes

Default Image IDN

Studi ini juga menunjukkan bahwa vaksinasi, pada nyatanya, tidak menurunkan angka positif COVID-19 yang terjadi pada nakes. Pada periode April-Juni, terjadi peningkatan nakes terkonfirmasi positif, meski telah melalui proses vaksinasi yang lengkap.

"Sebanyak 5 persen dari nakes yang divaksinasi lengkap terkonfirmasi positif COVID-19 pada periode April-Juni 2021, jauh lebih besar dibandingkan periode Januari-Maret (0.98 peren). Pola menunjukkan nakes yang terkonfirmasi positif hampir tidak ada perbedaan antara yang telah divaksinasi dosis 1 (4,02 persen) dengan yang telah diberikan dosis 2 (5,03 persen)," tulis studi tersebut.

Akan tetapi, vaksinasi memberikan perbedaan pada tingkat perawatan dan kematian nakes. Tingkat perawatan nakes yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap mengalami penurunan hingga 0,17 persen. Begitu juga tingkat kematian nakes berkurang 0,01 persen pada periode April-Juni bagi nakes yang sudah divaksinasi lengkap.

"Data-data tersebut di atas mengindikasikan bahwa meskipun vaksinasi membuka peluang terjangkit COVID-19, vaksinasi lengkap masih dapat diandalkan untuk melindungi nakes dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi COVID-19," tulis studi tersebut.

3. Banyak nakes berguguran di tengah pandemik COVID-19

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Selama pandemik COVID-19 ini, sudah banyak nakes yang berguguran. Tercatat, kurang lebih 325 nakes gugur saat bertugas menangani pandemik COVID-19. Para nakes yang gugur ini mendapatkan tanda kehormatan Bintang Jasa dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Penghargaan Bintang Jasa Pratama diberikan kepada almarhum Dr. dr. Adnan Ibrahim, Sp.PD dan almarhum Ngadiah, S.K.M, yang mewakiliki 256 tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang gugur saat menangani pandemik COVID-19.

Lalu, penghargaan Bintang Jasa Nararya juga diberikan kepada almarhum Soehendro, S.K.M., M.Kes, yang mewakili 66 tenaga kesehatan dan tenaga medis lainnya yang gugur saat menangani pandemik COVID-19.