6 Spekulasi Motif Kenapa Mirna Dibunuh dengan Sianida di Kopinya

Salah satu spekulasi motif dari alasan pembunuhan Wayan Mirna Salihin adalah kemungkin ada pihak yang tidak berkenan Mirna menikah dengan suaminya saat ini. Indikasinya, pembunuhan dilakukan tidak lama setelah Mirna menikah pada November tahun lalu. Bisa jadi ada yang tidak rela dia menikah dengan suaminya tersebut.

Dari cuap-cuap di sosial media bahkan sempat beredar isu bahwa Mirna dan pelaku kemungkinan pernah menjalin hubungan terlarang di Australia. Bisa jadi karena hubungan yang terlarang itulah ada konflik yang timbul dan meninggalkan dendam. Mirna pun dieksekusi secara mengenaskan dengan meminum kopi yang telah dicampur dengan bahan kimia sianida.

Kebanyakan orang yang memakai racun untuk membunuh adalah karena dia dendam dengan orang yang dibunuh tersebut. Meskipun secara mencolok tidak terlihat bahwa Mirna memiliki musuh, namun tidak berarti dia tidak pernah melakukan kesalahan. Pasti ada seseorang yang pernah merasa tersakiti dengan sesuatu yang dilakukan oleh korban. Sehingga memicu kemarahan dan keinginan untuk membunuh yang begitu besar.

Mirna kerap kali mendapatkan proyek bisnis dari jasa pembuatan desain yang didirikannya. Hal ini memicu spekulasi bahwa Mirna kemungkinan besar dibunuh karena adanya motif bisnis. Namun demikian, bisnis yang dijalankan Mirna ini sebetulnya juga tidak terlalu besar. Kendati kemungkinannya kecil karena alasan bisnis, bisa jadi ini menjadi salah satu alasan utama yang membuat pelaku sampai tega membunuh korbannya.

Mirna adalah salah satu ahli waris dari keluarganya kelak. Bisa jadi dia dibunuh untuk menghapusnya sebagai salah satu daftar ahli penerima warisan tersebut. Seperti yang diketahui Mirna sebenarnya akan menerima warisan dari perusahaan ayahnya. Sayangnya sebelum warisan tersebut jatuh ke tangannya, dia sudah terlebih dahulu tiada.

Salah satu alasan yang out of the box adalah dugaan bahwa Mirna hanyalah korban salah sasaran dari pelaku pembunuhan yang memakai racun sianida itu. Mirna adalah orang biasa saja. Status sosial juga biasa. Hal ini tentu tidak sebanding jika dia harus dibunuh dengan racun sianida yang untuk mendapatkannya saja butuh usaha yang sangat besar.

Logikanya, sebagai instrumen pembunuh, sianida yang istimewa haruslah menyasar korban yang istimewa juga. Dan itu bukanlah Mirna. Jadi bisa jadi Mirna hanyalah korban salah sasaran.