Jakarta, IDN Times - Bandara milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah kini sedang menjadi sorotan publik, lantaran dianggap keberadaannya tak memenuhi syarat atau ilegal.
Itu semua bermula dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang mengajak sejumlah pejabat tinggi, untuk menyaksikan latihan terintegrasi personel TNI dari tiga matra pada Rabu, 19 November 2025.
Total ada 26.998 personel yang dlibatkan dalam latihan terintegrasi di Morowali. Salah satu kemampuan yang dipertontonkan di latgab tersebut, yakni jet tempur Sukhoi milik TNI AU yang memaksa turun pesawat asing yang menerobos ruang udara Indonesia.
Sjafrie ketika itu mengatakan latihan terintegrasi tiga matra TNI tersebut menjadi cerminan militer dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, termasuk potensi gangguan terhadap pengelolaan sumber daya alam nasional. Termasuk bila ditemukan tambang ilegal.
Mantan Pangdam Jaya itu kemudian menyinggung ada situasi anomali di sebuah bandara, lantaran tidak terdapat kehadiran perangkat negara di sana.
"Intercept ini dilakukan oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap bandara yang tidak memiliki perangkat negara yang bertugas di dalam bandara tersebut. Ini merupakan hal yang anomali di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Sjafrie di Morowali, Sulawesi Tengah ketika itu.
"Kita harus menegakan regulasi tapi ternyata masih terdapat celah-celah yang merupakan kerawanan terhadap kedaulatan ekonomi, bahkan juga bisa berpengaruh terhadap stabilitas nasional," imbuhnya.
Tujuh fakta kemudian terungkap usai pernyataan Menhan itu terlontar. Berikut rangkuman IDN Times.
