Kala Menhan Sjafrie Sidak Dapur Yonif TP 857, Temukan Minyak Hitam di Dapur

- Sjafrie minta satu ayam utuh dipotong jadi delapan bagian
- Sjafrie tegur keras karena temukan minyak goreng hitam di dapur
- Sjafrie larang batalyon beli beras dari pasar swalayan
Jakarta, IDN Times - Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin adalah berkeliling dan meninjau batalyon TNI di seluruh Indonesia. Kali ini yang jadi sasaran adalah Yonif TP 857 Gana Gajahsora, Pidie di Aceh, yang dikunjungi pada Minggu, 16 November 2025.
Sjafrie kemudian sidak ke dapur Yonif TP 857 itu. Purnawirawan Jenderal TNI Angkatan Darat (AD) itu menegur komandan batalyon karena ada beberapa temuan yang tidak sesuai. Salah satunya masih ada telur dadar di dalam menu yang dikonsumsi sehari-hari oleh prajurit TNI.
Dalam pandangan Sjafrie, telur merupakan sumber protein yang murah. Sehingga masing-masing prajurit berhak mendapatkan satu butir telur utuh.
"Tiap hari tidak boleh ada lagi telur dadar. Telur bulat, telur mata sapi oke. Jadi, telur tidak boleh didadar. Kalau (telur) didadar, kamu akan campur-campur, alhasil satu telur bisa dimakan oleh lima orang. Tapi, kalau telur bulat, satu telur bulat untuk satu orang," kata Sjafrie seperti dikutip dari video yang diunggah di akun media sosialnya, Jumat (21/11/2025).
"Siap," jawab Danyon Yonif TP 857, Letnan Kolonel Inf Hervin Rahadian.
1. Sjafrie minta satu ayam utuh dipotong jadi delapan bagian

Hal lain yang disorot oleh Sjafrie yakni menu ayam. Ia terkejut ketika mengetahui Yonif TP 857 memotong satu ayam utuh hingga 10 bagian. Sjafrie langsung meminta agar satu ayam dipotong menjadi delapan bagian.
"Gak bisa (ayam dipotong 10). Harus delapan (potong untuk satu ayam)," kata Sjafrie.
Ia mengaku tak mempermasalahkan bila menu untuk prajurit adalah ayam gulai. Sjafrie bahkan sampai memeriksa hingga ke menu tempe. Ia meminta agar setiap prajurit tak diberi potongan kecil tempe.
"Danyon, tempe yang benar tuh begini. Gak boleh satu, harus begini. Jadi, potongnya gak boleh kecil," tutur dia sambil menunjukkan dua potong tempe yang ditumpuk untuk satu prajurit.
2. Sjafrie tegur keras karena temukan minyak goreng hitam di dapur

Temuan lain di dapur Yonif TP 857 yang membuat Sjafrie memberikan teguran keras, yakni minyak di dalam penggorengan.
"Ini minyakmu sudah hitam (di dalam penggorengan), gak boleh minyak begini! Minyak harusnya berwarna kuning. Kalau sudah berwarna hitam gak ada ini! Ini sudah jadi minyak jelantah," kata Sjafrie memberikan teguran keras.
"Gak boleh lagi ini. Ini jadi sumber penyakit, perhatikan itu ya Danyon," imbuhnya.
"Siap laksanakan," jawab Hervin Rahadian merespons instruksi Sjafrie.
3. Sjafrie larang batalyon beli beras dari pasar swalayan

Sjafrie juga meminta kepada seluruh batalyon untuk membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Artinya, itu merupakan stok beras yang dijual oleh pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (BULOG).
Ia sempat bertanya berapa harga beras SPHP kepada Hervin, dan direspons Rp150 ribu per karung beras.
"Jadi, tidak boleh beli (beras) dari pasar swalayan ya," kata Sjafrie.
"Lebih murah kan. Kualitasnya bagus juga kan?" imbuhnya.
"Siap, Bapak. Kualitasnya bagus," kata Hervin.
Sjafrie mengaku cerewet demi makanan yang bersih, bergizi dan disajikan secara tepat bagi para prajurit. Makanan, katanya, merupakan bagian dari kesejahteraan prajurit TNI.
"Makanan bergizi juga mendukung kesiapan mereka dalam menjalankan tugas di wilayah," tutur dia.
Unggahan video yang menggambarkan sidak Menhan Sjafrie itu mendapatkan respons positif dari publik. Mereka menilai sikap Sjafrie yang turun tangan hingga ke dapur Danyon menandakan kepedulian seorang pemimpin kepada para prajuritnya.
"Keren, perhatian bapak ke prajuritnya," demikian ditulis oleh warganet di kolom komentar.
"Keren sumpah aslii!! Gue dukung langsung buat prajurit. Itu penting dan patut diapresiasi," kata warganet lainnya.


















