Kembangkan UMKM Hijau, Kementan Dorong Akses Permodalan Pertanian

Komitmen Kementan dukung pengembangan UMKM pertanian

Jakarta, IDN Times -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pengembangan konsep UMKM hijau. Salah satunya dengan mendorong para pelakunya mengakses permodalan pertanian. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Kementan sangat berkomitmen untuk mendukung pengembangan UMKM sektor pertanian di seluruh Indonesia.

"Kami akan terus memberikan bantuan permodalan, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM sektor pertanian agar mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," ujar Mentan Amran.

1. Pemerintah mempersiapkan Rp 100 triliun untuk KUR pertanian

Kembangkan UMKM Hijau, Kementan Dorong Akses Permodalan Pertanian"Talkshow Bedah UMKM: Peluang Pasar dan Akses Pembiayaan untuk UMKM Hijau" yang diadakan oleh UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UKMC FEB UI) (Dok. Kementan)

Di sisi lain, permodalan yang menjadi kendala UMKM pertanian berkembang juga kini semakin dipermudah aksesnya melalui berbagai model, salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR).  

"KUR ini tidak hanya untuk kegiatan budi daya pertanian, tetapi juga sampai ke hilir, seperti pengolahan, penasaran bahkan modal untuk membeli alat dan mesin pertanian (alsintan)," katanya.

Tercatat, pemerintah telah mempersiapkan Rp100 triliun untuk KUR pertanian dan hingga akhir Oktober ini, realisasi penyaluran KUR sudah mencapai Rp59,93 triliun.

Dengan 65,4 juta pelaku UMKM yang berkontribusi 60,3 persen terhadap PDB, menyerap 97 persen tenaga kerja, dan menghimpun 60,42 persen dari total investasi di Indonesia, UMKM diharapkan akan menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi hijau dengan peningkatan investasi di Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Pangan, Kementan Siapkan Pengembangan Lahan Rawa

2. Konsep UMKM Hijau dapat terhubung dengan UMKM berbasis pertanian yang dapatkan bantuan akses pembiayaan melalui KUR sektor pertanian

Kembangkan UMKM Hijau, Kementan Dorong Akses Permodalan Pertanian"Talkshow Bedah UMKM: Peluang Pasar dan Akses Pembiayaan untuk UMKM Hijau" yang diadakan oleh UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UKMC FEB UI) (Dok. Kementan)

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Pembiayaan Pertanian dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berkelanjutan. 

Direktur Pembiayaan Pertanian Indah Megahwati dalam "Talkshow Bedah UMKM: Peluang Pasar dan Akses Pembiayaan untuk UMKM Hijau" yang diadakan oleh UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UKMC FEB UI) mengatakan, konsep UMKM Hijau dapat terhubung dengan UMKM berbasis pertanian/agribisnis yang mendapatkan bantuan akses pembiayaan melalui KUR sektor pertanian. 

"Kementan mendorong agar UMKM dapat berkontribusi di sektor produksi pangan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang sambil menjaga lingkungan," katanya. 

Lebih lanjut, Direktorat Pembiayaan Pertanian juga memiliki program Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) yang dapat bekerja secara sinergis dengan UMKM di sektor pertanian dalam hal akses permodalan. "Baik itu berasal dari APBN, lembaga perbankan, lembaga non-perbankan, atau program tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL)," ujarnya.

3. Hingga Oktober 2023, telah terbentuk 7.874 unit Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)

Kembangkan UMKM Hijau, Kementan Dorong Akses Permodalan PertanianIlustrasi pertanian (Dok. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Untuk diketahui, mulai 2008 hingga 2015, Kementan telah memberikan bantuan permodalan kepada 52.186 Gapoktan melalui Program Bantuan Langsung Masyarakat - Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (BLM-PUAP).

"PUAP ini adalah langkah awal dalam pendirian Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) untuk mendukung pertanian di pedesaan," ujarnya.

Hingga Oktober 2023, telah terbentuk 7.874 unit Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A), dengan 935 di antaranya memiliki badan hukum atau status koperasi pertanian.

Salah satu LKM-A yang sukses berkembang adalah LKM-A Ngudi Luhur, di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang yang berdiri 13 tahun lalu dan fokus pada komoditas Salak Nglumut (khas Magelang). 

Kini, LKM-A Ngudi Luhur telah memiliki 500 nasabah aktif dengan omzet sebesar Rp3,3 miliar dan memperluas pasar hingga Asia Tenggara, di antara Vietnam, Laos, dan Kamboja. (WEB)

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Padi 2024, Kementan Gali Potensi Lahan Rawa

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya