AHY Datangi Kemenkumham Bawa 2 Kontainer Bukti KLB Moeldoko Tak Sah
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berserta rombongan mendatangi Kementerian Hukum dan HAM pada Senin (8/3/2021).
AHY dan rombongan datang ingin meminta Kemenkumham tidak mengesahkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara yang mengangkat Moeldoko sebagai ketua umum.
"Saya hadir hari ini dengan niat yang baik untuk menyampaikan surat resmi kepada Menteri Hukum dan HAM dan jajarannya untuk menyampaikan keberatan, agar (Kemenkumham) menolak dan tentunya menyatakan bahwa gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat melalui KLB 5 Maret di Deli Serdang Sumut sebagai kegiatan yang ilegal, inkonsititusional dan abal-abal," ujar AHY di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan.
1. AHY sebut KLB kubu Moeldoko abal-abal
Dari pantauan IDN Times di lokasi, terlihat sejumlah kader Partai Demokrat membawa dua kontainer berkas ke dalam gedung Direktorat Jenderal Administrasi Hukum dan HAM.
AHY mengatakan, itu adalah bukti-bukti yang menyatakan KLB kubu Moeldoko ilegal, inkonsititusional, dan abal-abal.
"Mengapa? Karena buktinya lengkap, kami sudah siapkan berkasnya lengkap," jelasnya.
2. AHY sebut KLB kubu Moeldoko tidak sah
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan, KLB kubu Moeldoko tak memenuhi AD/ART partainya. Sebab, para peserta kongres bukan pemilik suara sah, tidak kuorum, juga tak ada unsur dewan pimpinan pusat.
Selain itu, menurut AHY, KLB bisa dilaksanakan apabila diikuti dan disetujui 2/3 Ketua DPD dan setengah Ketua DPC se-Indonesia, dan ada persetujuan Ketua Majelis Partai. Nyatanya, kata AHY, unsur itu tak dipenuhi.
"Jadi semua itu menggugurkan semua klaim, hasil, dan produk yang mereka hasilkan," jelasnya.
3. AHY datang didampingi rombongan kader Demokrat
AHY datang didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, pimpinan DPP, anggota DPR Komisi III, dan 34 ketua DPC.
Selain itu, terlihat sejumlah simpatisan AHY dan Demokrat hadir di Kemenkumham
