TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Kabar Baik! Tingkat Kesembuhan dari COVID-19 Kini 61,8 Persen

67.919 orang Indonesia berhasil sembuh dari COVID-19

Ilustrasi tenaga medis COVID-19 saat mengenakan APD, termasuk masker. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 merilis data perkembangan COVID-19 di Indonesia per Sabtu (1/8/2020). Terjadi penambahan 2.012 kasus sembuh dari COVID-19 hari ini. Dengan demikian total kasus kesembuhan dari COVID-19 tembus 67.919.

Dengan demikian, jumlah kasus sembuh tersebut mencapai 61,8 persen dari kasus COVID-19 di Indonesia yang mencapai 109.936.

Baca Juga: Daftar Lengkap 101 Klaster Penyebaran COVID-19 di Jakarta

1. Sebanyak 5.193 orang di Indonesia meninggal karena COVID-19

Tim gugus tugas saat menangani proses pemakaman jenazah pasien RSJD Samarinda yang berstatus probabel COVID-19. IDN Times/Zulkifli Nurdin

Di sisi lain, Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia 5.193 kasus. Angka tersebut muncul karena ada penambahan kasus meninggal sebanyak 62 orang.

Angka tersebut adalah 4,7 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia.

2. Telah terbukti, COVID-19 menular secara airborne

Pemain Arema FC mengikuti rapid test di kantor Arema FC. IDN Times/ Alfi Ramadana

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular secara airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Waspada! Klaster Perkantoran Bisa Akibat COVID-19 dari Luar Gedung

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 17,7 juta orang

Ilustrasi suasana pandemik covid-19 di El Salvador, Amerika (ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas)

Mengutip situs worldometers.info, hingga 28 Juli 2020 pukul 15.20 WIB, secara global terdapat 17.778.646 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 4.706.059 kasus.

Dari 17,7 juta kasus itu, 683.389 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 11.177.132 orang.

Baca Juga: Perkantoran Jadi Klaster COVID-19, DPR: Harus Segera Diatasi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya