TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini yang Membuat Gibran Pede Mampu Pimpin Kota Solo

Gibran siap jadi pengusaha lagi jika gagal di pilkada

Gibran Rakabuming Raka naik sepeda othel untuk mendaftar ke KPU Solo, Jumat (4/9/20). IDNTimes/Larasati Rey

Jakarta, IDN Times - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan, dengan latar belakang seorang pengusaha, dia yakin bisa memimpin Kota Solo. Hal itu dia ungkapkan dalam acara Mata Najwa bertajuk Berebut Takhta di Tengah Wabah.

"Saya ini kan sudah biasa mengelola perusahaan dan yang saya kelola lebih dari satu (perusahaan). Saya sudah biasa me-manage banyak orang dan saya rasa saya mampu memimpin Kota Solo," kata Gibran, Rabu malam (30/9/2020).

Baca Juga: Gak Berani Ketemu Gibran, Bagyo Wahyono: Kita Orang Kecil

1. Gibran siap jadi pengusaha lagi jika gagal jadi Wali Kota Solo

Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. IDNTimes/Larasati Rey

Dalam kesempatan itu, Gibran mengatakan, selama tahapan seleksi hingga mendapat nomor urut, dia bersama pasangannya selalu menerapkan protokol kesehatan. Dia yakin, semuanya tidak menyalahi aturan.

Gibran juga tak mempermasalahkan jika seandainya gagal menjadi Wali Kota Solo. "Nothing to lose. Kalau menang ya gak apa-apa dan kalau kalah, saya kembali jadi pengusaha. Mau coblos saya boleh, mau coblos Pak Bagyo (Calon Wali Kota Solo) silakan. Ini demokrasi, jadi gak ada pemaksaan," kata dia.

"Pilkadanya ditunda saya siap, saya kembalikan ke KPU. Saya tahu ini di tengah pandemik. Setelah saya dapat nomor urut, maka saya kurangi blusukan. Saya buat inovasi blusukan online untuk menjaga warga Solo tetap sehat," sambung Gibran.

2. Kemungkinan Gibran menang tinggi

Kampanye Paslon Gibran-Teguh dengan menggunakan virtual box keliling kampung untuk berdialog dengan warga. Dok.Gibran Rakabuming Raka

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menilai, pilkada di Medan lebih menarik ketimbang di Pilkada Solo.

"Di Solo, secara elektoral PDIP sangat dominan di sana. Di Medan, tidak ada partai yang dominan. Ada dua calon yang menarik, karena merepresentasikan basis kekuatan lama. Penting untuk Bobby (Nasution) untuk mengangkat isu-isu lama di Medan, isu-isu yang terkait dengan petahana," ucap dia.

Baca Juga: Lolos di Pilkada Solo, Gibran Rakabuming 'Dibantu' Presiden Jokowi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya