Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan penyaluran bantuan di kawasan bencana tidak harus diserahkan ke pihak tertentu, termasuk tidak harus melalui kepala daerah. Risma mengatakan penyerahan bantuan bencana bisa melalui pihak yang paling memungkinkan menerima bantuan.
“Bantuan bencana bisa lewat siapa saja. Bisa kapolres, bisa dandim, bisa dapur umum. Siapa saja. Yang penting tanda terimanya jelas. Di Subang, aku kasih kapolsek karena dia bikin dapur umum,” kata Risma dalam siaran tertulis, di Jakarta (11/06/2021).
Hal tersebut disampaikan Risma, usai viralnya video kemarahan Bupati Alor Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo kepada anak buah Risma. Usut punya usut, Amon berang karena paket bantuan bencana tidak disalurkan melalui pihaknya.
Baca Juga: Tak Hanya Tangani Korban Bencana, Stunting Juga Perlu Diperhatikan
1. Kecepatan distribusi sampai penyintas jadi prioritas
Sejumlah warga bergotong royong memindahkan bantuan logistik dari sejumlah lembaga dan pemerintah untuk korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra) Bagi Risma, kecepatan distribusi bantuan logistik bencana sampai kepada penyintas bencana penting sebagai prioritas. Sebab, kondisi bencana membuat para penyintas mengalami segala keterbatasan dan kebutuhan mendesak untuk mendapatkan bantuan logistik.
Mensos tidak pilih-pilih, siapa yang harus menerima bantuan bencana dari Kemensos. Hal ini didasari pertimbangan, agar masyarakat penyintas bencana segera dapat tercukupi kebutuhan dasarnya.
“Bagi aku gak masalah. Yang penting warga gak kelaparan,” katanya.
Baca Juga: Risma: Saya Sudah Sempat Datangi Bupati Alor Tapi Tidak Disapa
2. Risma pastikan bantuan logistik ke Alor tersalurkan
Sejumlah warga bergotong royong memindahkan bantuan logistik dari sejumlah lembaga dan pemerintah untuk korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra) Hal ini juga dilakukan Risma saat menyalurkan bantuan kepada pengungsi di Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Kabupaten Alor. Dalam beberapa kesempatan, Risma menjelaskan usaha kerasnya menjangkau Kabupaten Alor yang menjadi salah satu sasaran amukan Siklon Seroja.
Mensos mengaku dia sangat memahami kebutuhan masyarakat Alor terhadap bantuan logistik pemerintah. Ia telah berusaha keras, memastikan bantuan untuk korban bencana diterima masyarakat selekas mungkin.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Risma sempat diamuk warga Alor bantuan tak kunjung datang
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021) (ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur) Mensos menceritakan kedatangannya di Adonara yang belum tiga hari pascabencana, sudah disambut reaksi emosional masyarakat. “Nah ini di Alor kan sudah lebih dari tiga hari. Tapi memang kapal saya tidak bisa merapat,” kata Risma.
Dengan pertimbangan sama, ia memutuskan menerbangkan bantuan dari Surabaya "Karena kalau dari Jakarta akan lebih lama," katanya.
Namun tiba di lokasi bencana, persoalan tidak semudah yang dibayangkan. Dampak Siklon Seroja belum sepenuhnya reda sehingga otoritas syahbandar belum mengizinkan adanya aktivitas pelayaran. Risma kemudian menyambut bantuan dari pejabat DPRD Kabupaten Alor yang membantu mendistribusikan bantuan kepada penyintas bencana.
Baca Juga: Viral Bupati Alor Marah-marah, Risma: Anak Buah Saya Bertaruh Nyawa!