TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ojol Demo Tolak Jalan Berbayar, Begini Respons PJ Gubernur Heru Budi

Aturan penerapan ERP masih dalam proses

Demo ojol tolak jalan berbayar atau ERP di depan Gedung DPRD DKI JAKARTA, Rabu (25/1/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi demo penolakan penerapan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Ibu Kota.

Heru menegaskan, proses penerapan ERP masih ada sejumlah tahapan, termasuk diskusi dengan ahli transportasi.

"Ya itu kan prosesnya masih lama, masih ada tahapan-tahapan. Tahapan diskusi dengan ahli-ahli transportasi. Masih jauh," ujar Heru di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Tarif Jalan Berbayar di Jakarta Idealnya di Atas Rp20 Ribu

1. Heru persilakan warga berpendapat

PPenjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menanam pohon Cempaka, Jumat (27/1/2023)/IDN Times Dini Suciatiningrum

Heru mengakui, bahwa rencana penerapan ERP atau jalan berbayar elektronik di DKI Jakarta menuai polemik. Dia mempersilakan warga untuk memberikan pendapat.

"Sekali lagi ya ERP dalam proses, silakan aja masyarakat yang memang memberikan pendapat supaya dikaji juga oleh eksekutif dan legislatif, kan masih lama (penerapan)," ujar Heru.

2. Demo ojol tolak ERP

Demo ojol tolak jalan berbayar atau ERP di depan Gedung DPRD DKI JAKARTA, Rabu (25/1/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya ratusan orang berjaket ojek online (ojol) melakukan demo di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Mereka yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator) menolak wacana penerapan jalan berbayar di Ibu Kota.

Koordinator demo dalam orasinya mengungkapkan, jika ERP diterapkan, maka rakyat jelata hanya akan menjadi penonton di pinggir jalan.

"Rakyat jelata menonton lalu lalang mobil mewah beserta moge sambil mengibarkan bendera kertas. Oleh karena itu, kami aliansi taktis Predator menolak tegas pemberlakuan ERP di Jakarta," ujarnya di atas mobil bak terbuka.

"Jalan ini dibangun pakai duit rakyat, tetapi mereka yang pakai mobil mewah, pakai ajudan yang menikmati, orderan anyep, makin sudah," imbuhnya.

Baca Juga: Geruduk DPRD DKI Jakarta Tolak Jalan Berbayar, Ojol: Makin Susah!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya