TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kominfo Galakkan Pola Makan Sehat Untuk Turunkan Angka Stunting 

Ingat ya untuk punya pola makan sehat!

Forum Kepoin Genbest yang diselenggarakan Kominfo (Dok. Kominfo)

Bitung, IDN Times – Pemerintah terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting agar tercipta generasi muda yang produktif dan unggul. Adapun salah satu langkah menurunkan angka stunting adalah menjadikan pola makan sehat sebagai gaya hidup sehari-hari.

Hal ini disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Wiryanta dalam paparannya di acara Kepoin Genbest: Isi Piringku untuk Gizi Harianmu di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rabu, 5 Oktober 2022.

Baca Juga: Kominfo Imbau Remaja Cegah Stunting dengan Dua Hal Ini

1. Angkatan kerja muda harus berkualitas

IDN Times/Galih Persiana

Wiryanta menjelaskan bonus demografi memiliki makna bahwa jumlah angkatan kerja atau generasi yang produktif berada di atas 50 persen. Angka tersebut menjadi berkah jika bonus demografi tersebut adalah sumber daya manusia yang berkualitas bebas dari stunting.

Anak yang terlahir stunting sendiri akan memiliki kesulitan bersaing karena memiliki tubuh pendek, daya intelektual dan nalar yang rendah. Selain itu, stunting juga menyebabkan seorang anak menjadi rentan menderita obesitas dan memiliki penyakit komorbid seperti darah tinggi di usia tua nanti.

“Kalau indeks pembangunan manusianya bagus, tentu angka produktivitas nasional akan meningkat. Angka produktivitas yang meningkat menunjukkan bahwa negara tersebut adalah emerging country,” ujar Wiryanta.

2. Jangan lupa ikuti pedoman pola makan sehat

ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang dalam keluarga (freepik.com/freepik)

Untuk mencegah stunting, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Rima Lolong, mendorong diterapkannya pola makan yang sehat, yang merujuk pada pedoman Kementerian Kesehatan yaitu Isi Piringku.

“Dalam Isi Piringku sudah disebutkan tentang bagaimana pola makan yang sesuai dengan gizi seimbang. Porsi makan kita satu piring harus diimbangi dengan konsumsi gula, garam dan lemak yang terukur. Dan tentunya ditunjang dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari dan melakukan aktivitas fisik,” ujar Rima.

3. Hindari pula konsumsi makanan berlebih

ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang pada anak (pexels.com/Alex Green)

Lebih jauh, konsumsi makanan yang mengandung garam gula lemak yang berlebih juga bisa berpengaruh terhadap angka stunting. Praktisi kesehatan dokter Mario Johan menjelaskan gula, garam dan lemak memiliki ukuran agar gizi seimbang dapat terpenuhi.

Ia pun tidak melarang konsumsi makanan manis namun mengingatkan agar tetap menghitung takaran konsumsi. Takaran konsumsi gula yang dianjurkan adalah maksimal sebanyak 50 gram atau 4 sendok makan dalam sehari.

Sementara, Mario juga menyarankan untuk mengkonsumsi maksimal satu sendok teh garam dan sekitar 5 sendok makan lemak atau sekitar 67 gram dalam sehari. Ukuran tersebut tidak hanya diukur dari minuman, tapi juga dari makanan yang dikonsumsi dalam satu hari.

4. Konsumsi berlebih juga timbulkan food waste

Hindari food waste (sbs.com.au)

Lebih jauh, Koordinator Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat IKPMK Kemenkominfo Marroli J. Indarto mengimbau selain memenuhi gizi seimbang, generasi muda juga harus memperhatikan porsi konsumsi makanan sehingga tidak ada makanan yang terbuang atau food waste.

“Remaja diharapkan terus menjaga pola makan sehat, dan yang terpenting juga porsi makan secukupnya jangan mengambil makanan berlebihan karena dapat menyebabkan food waste,” katanya.

Ia menjelaskan, food waste juga berdampak pada lingkungan dengan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan kerugian pada ekonomi masyarakat dan negara.

Baca Juga: Wujudkan Generasi Bebas Stunting, Kominfo Ajak Hidup Sehat dan Bersih 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya