Kasus COVID-19 Terus Naik, Mendagri: Perlu Agresif Testing
Tracing yang agresif, dapat menghindari penularan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah (Pemda) diminta melakukan testing secara agresif dalam penanganan COVID-19. Upaya tersebut dilakukan Kementerian Dalam Negeri demi mengurangi penyebaran virus tersebut secara luas melalui kontak-kontak langsung dengan orang yang sudah positif.
"Kami melihat dan menekankan perlunya agresif testing untuk mendapatkan data yang sebenarnya, yang positif. Jadi kita memerlukan data real, untuk itu perlu kegiatan screening, screening itu bisa dilakukan dengan test antigen yang lebih murah atau dengan alat yang baru, yaitu alat dari UGM," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 pada Jumat, 8 Januari 2021.
Baca Juga: Mendagri: Jika Penyebaran COVID-19 Masih Tinggi, Bisa WFH 100 Persen
1. Mendagri minta Menkes siapkan PCR di Kabupaten
Tito mengungkapkan, pihaknya sudah meminta dukungan Menteri Kesehatan untuk tes PCR di kabupaten/kota. Namun demikian, melihat kapasitas anggaran yang ada dengan realokasi di bidang kesehatan setiap kabupaten/kota, dia yakin sebetulnya daerah memiliki kemampuan untuk mengadakan PCR.
"Ini tolong bisa dilaksanakan, sehingga dapat diketahui data yang sebenarnya melalui testing yang lebih agresif," kata Mendagri.
Eks Kapolri itu juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan dini. Hal itu agar pasien yang positif COVID-19 bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan testing dan tracing yang agresif, diyakini dapat menghindari penularan COVID-19 ke orang lain.
Baca Juga: Mendagri Harap Pembatasan Kegiatan Bisa Turunkan Penularan COVID-19