TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Bulan Kampanye, Ini Isu-isu yang Menguntungkan Dua Pasang Calon

Apa saja, ya?

ANTARA FOTO/ Widodo S. Jusuf

Jakarta, IDN Times - Selama dua bulan masa kampanye, telah banyak isu yang dimainkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Beberapa isu di antaranya mampu mendongkrak elektabilitas pasangan calon. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan survei terhadap isu yang berkembang selama dua bulan masa kampanye. 

Lalu apa saja isu paling berpengaruh elektoral?

Baca Juga: Prabowo Kesal Aksi 212 Tak Diliput, Kubu Jokowi Sarankan Pakai Medsos

1. Kunjungan Presiden Jokowi ke korban gempa dan tsunami Palu

IDN Times/Uni Lubis

Adapun isu yang paling memiliki pengaruh elektoral paling besar untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin adalah kunjungan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo ke korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, dengan tingkat pengenalan isu sebesar 75,5 persen.

Berdasar isu tersebut, 49,4 persen di antaranya lebih mendukung Jokowi, sedangkan 16,1 persen mendukung Prabowo, dengan jumlah tersebut maka terdapat surplus untuk Jokowi sebesar 33,3 persen.

“Penyelenggaraan Asian Games didengar oleh 85,1 persen pemilih. Dari mereka yang pernah mendengar kegiatan ini, sebesar 36,4 persen memilih mendukung Jokowi, kunjungan Jokowi ke korban gempa Lombok memiliki surplus sebesar 13,6 persen dari tingkat pengenalan 67,9 persen, serta hoaks Ratna Sarumpaet memiliki surplus sebesar 13,2 persen dari tingkat pengenalan 57,2 persen,” ujar Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

2. Kunjungan Prabowo ke korban gempa Lombok

stuff.co.nz

Sementara itu, isu yang yang menguntungkan untuk elektoral Prabowo-Sandi adalah kunjungan Prabowo ke korban gempa Lombok, isu tersebut memiliki tingkat pengenalan sebesar 27,4 persen, isu tersebut memberikan surplus kepada Prabowo sebesar 15,2 persen dari lawannya.

Isu lain yang menguntungkan Prabowo adalah kasus pembakaran bendera HTI yang memiliki surplus sebesar 2,8 persen dari tingkat pengenalan 53,7 persen.

3. Isu dolar AS juga untungkan kubu Prabowo

Dok.IDN Times/Istimewa

Selain itu, isu Dolar AS yang tembus hingga Rp15.000 menjadi isu yang menguntungkan kubu Prabowo.

“Kasus Dolar Rp15.000 diketahui oleh 54,2 persen pemilih. Dari mereka yang pernah mendengar, sebesar 84,3 persen menyatakan tidak suka dengan isu terkait kebijakan pemerintah tersebut, Prabowo mendapatkan surplus sebesar 2,2 persen untuk elektoralnya," katanya.

4. Enam program petahana ini diyakini mampu mendongkrak elektabilitas paslon

Google.com

Lalu menurut LSI pasangan calon petahana memiliki program-program yang diyakini mampu mendongkrak elektabilitasnya. Pasangan calon petahana memiliki enam program yang mendapatkan tingkat pengenalan yang cukup tinggi di kalangan pemilih.

Kartu Indonesia Sehat (KIS) pernah didengar sebanyak 90 persen pemilih, Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar 87,6 persen, Beras Sejahtera (Rastra) dengan 69 persen, Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 66,1 persen, Pembangunan Infrastruktur sebesar 59,5 persen, Pembagian Sertifikat Tanah sebesar 55,3 persen.

Sebagai petahana, dengan program tersebut pasangan calon dapat diuntungkan dalam meraih efek elektoral.

Namun Rully menyayangkan program-program unggulan dengan tingkat pengenalan di atas 50 persen tersebut belum maksimal dikampanyekan.

“Hot isu lebih banyak sifatnya yang sensasi ketimbang berdebat program,” ujarnya.

Pernyataan tersebut diungkapkannya dengan melihat bukti tidak ada satu dari keenam program tersebut yang terpantau dalam media monitoring. Sebagai petahana, sangat disayangkan apabila program-program tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik dalam masa kampanye.

Baca Juga: Begini Cara Kubu Jokowi Edukasi Politik Bebas Korupsi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya