TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru Besar IPB Asep Saefudin: Jangan Baper dengan Hasil Quick Count

Ia pastikan data Quick Count Persepi bermetodologi

IDN Times/Uni Lubis

Jakarta, IDN Times - Guru Besar Statistika Institut Pertanian Bogor (IPB), Asep Saefudin, memastikan semua lembaga survei anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) melaksanakan Quick Count dengan integritas tinggi.

“Buktinya, hari ini mereka berani menunjukkan transparansi datanya. Anda bisa lihat dapur dari tiap lembaga di bawah Persepi yang melaksanakan quick count," kata Asep saat menghadiri konferensi pers "Ekspose Data Hasil Quick Count oleh Anggota Persepi" di Hotel Morrissey, Sabtu, (20/4).

Baca Juga: Polemik Quick Count, Persepi Buka-bukaan Metodologi Lembaga Survei

1. Quick Count bermetodologi

IDN Times/Uni Lubis

Asep yang menjabat sebagai Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) juga menyatakan bahwa Quick Count adalah proses metodologi yang menggunakan nalar akademis sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

“Quick Count ini bukti kemajuan dan modernisasi demokrasi Indonesia. Kita menjadikan ilmu pengetahuan sebagai basis kita berpolitik," kata Asep.

2. Asep: Jangan baper dengan hasil Quick Count

IDN Times/Uni Lubis

Data dan metode Quick Count yang bisa dipertanggungjawabkan juga harusnya tidak perlu dipermasalahkan dengan menuding hasil Quick Count sebagai kebohongan atau upaya menggiring opini.

“Tidak perlu baper (bawa perasaan) dengan hasil Quick Count. Selama ada data yang benar dan metode secara statistika berani dibuka, ya hasilnya akurat," kata dia.

3. Politisi tidak perlu mempertanyakan metodologi lembaga survei

IDN Times/Irfan fathurohman

Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk. Menurutnya, politisi-politisi tidak perlu melontarkan pernyataan menuduh prosedur dan metodologi yang dilakukan lembaga survei sebagai kebohongan.

“Hari ini, anggota Persepi membuka semua data dan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan ke kami justru membuat mereka jadi seperti antisains kan," kata Hamdi.

Baca Juga: Lembaga Survei Persepi Tantang Prabowo Buka Data Real Count

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya