TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jejak Sejarah Teks Proklamasi yang Dijaga Melintasi Zaman

Kokoh dan terjaga meski pernah dibuang ke tempat sampah

Naskah Proklamasi hasil tulisan tangan Bung Karno yang disimpan oleh pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Selembar naskah berisi teks proklamasi RI tersimpan di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta Selatan. Dialah saksi bisu yang penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Selama 75 tahun, teks tersebut masih terjaga utuh di ruang penyimpanan khusus dengan suhu 18-20 derajat celcius. Meski terlihat usang, getas dan berlubang, namun naskah tersebut masih terjaga utuh diselimuti plastik astralon dan disimpan dalam brankas dengan kode akses.

“Ruangan tertutup dengan access door sampai tiga tingkatan, satu pintu masuk, itu pakai password khusus, kemudian masuklah di lemari besi itu pakai password khusus setelah itu dimasukkan di berangkas itu juga pakai password khusus,” kata Direktur Preservasi ANRI Kandar saat ditemui IDN Times di ANRI, Selasa (16/08/2020).

Lalu mengapa naskah teks proklamasi ini dijaga sebegitu ketat?

Baca Juga: Tujuan dan Makna Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

1. Teks Proklamasi di ANRI merupakan hasil tulisan tangan Presiden Sukarno

Pihak Anri menunjukkan naskah proklamasi yang telah dirawat dan dijaga oleh Anri pada Minggu, 16 Agustus 2020 (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Naskah teks Proklamasi yang terjaga di ANRI merupakan hasil tulisan tangan Presiden pertama Indonesia, Sukarno, sebelum disalin dengan teks hasil ketikan oleh Sayuti Melik.

Teks Proklamasi ini ada beberapa kata yang dicoret, seperti kata ‘pengambilan’ menjadi ‘pemindahan’. Kata ‘diusahakan’ diganti dengan ‘diselenggarakan’.

2. Apa arti tahun ‘05’ pada teks proklamasi?

Tugu Proklamasi yang berada di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat (IDN Times/Uni Lubis)

Naskah itu dirumuskan dan dibahas di rumah Laksamana Maeda dan bunyinya menjadi:

                                                      P R O K L A M A S I

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Jakarta, 17 - 8 - 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Ada pertanyaan, mengapa angka tahun di naskah tersebut tertulis ‘05’ bukan ‘1945’?

“Karena waktu itu mengikuti sistem Jepang yaitu tahun 2605 yang setara dengan 1945 Masehi,” kata Kandar.

3. Naskah Proklamasi pernah dibuang ke tempat sampah dan diselamatkan oleh seorang wartawan

Ilustrasi Tempat Sampah (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Naskah di atas secarik kertas blocknotes berukuran 25,8 cm, dengan lebar 21,3 itu sempat dibuang karena dianggap sudah tak diperlukan setelah disepakati oleh para pendiri bangsa dan disalin dengan ketikan oleh Sayuti Melik.

Beruntung, ada Burhanuddin Muhammad Diah, seorang wartawan yang peduli dengan akte kelahiran Indonesia tersebut. Burhanuddin mengambil naskah yang terkepal di dalam tempat sampah dan kemudian ia simpan sejak 1945 hingga 1992.

Dinilai memiliki nilai luhur, akhrinya Burhanuddin menyerahkan naskah tersebut kepada Presiden Soeharto pada tanggal 19 Mei 1992. “Kemudian diteruskan ke Sekretaris Negara Moerdiono, menyerahkan ke ANRI agar arsip tersebut disimpan dan dilestarikan, diselamatkan sesuai dengan standar kearsipan nasional bahkan internasional,” ujar Kandar.

Baca Juga: Keren, Naskah Konsep Teks Proklamasi Sukarno Siap Dipamerkan di Istana

4. Naskah Proklamasi, akte kelahiran Indonesia

Duta Arsip Nasional RI, Rieke Diah Pitaloka (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Selama menelusuri cerita tentang teks Proklamasi tulisan tangan Bung Karno, IDN Times ditemani oleh Duta Arsip Nasional Rieke Diah Pitaloka yang juga merupakan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan. Bagi Rieke, naskah Proklamasi merupakan akte kelahiran Bangsa Indonesia yang tak akan tergantikan.

“Teks Proklamasi itu akte lahir kita cuy, sebagai Bangsa Indonesia. Memproklamirkan sebagai bangsa yang merdeka di setiap negara adalah momentum sejarah kemerdekaan yang itu tidak bisa ditukar dengan apa pun,” kata Rieke.

Baca Juga: 5 Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Indonesia, Millennial Wajib Paham!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya