Faskes Nambah tapi Nakes Obat Alat Terbatas, Dokter Eva: Cuma Nampung!
Jika semua seimbang banyak pasien tertolong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pembangunan dan pembukaan fasilitas kesehatan untuk menangani COVID-19 kian gencar dilakukan pemerintah. Namun, menurut Ketua Dokter Indonesia Bersatu (DIB) Dokter Eva Sri Diana Chaniago, hal itu tidak sebanding dengan kekuatan tenaga kesehatan, alat dan obat-obat yang tersedia.
"Ini pasien dikumpulin, diadain tempat banyak-banyak, obatnya gak ada, alat bantunya gak ada, jadI lagi ngapain mau lihat pembunuhan massal, coba logikanya, tenaga segitu-gitu aja, malah makin kurang," kata dia kepada IDN Times, Senin (19/7/2021) malam.
Baca Juga: Dokter Indonesia Bersatu: Nakes Resign karena Insentif dan Beban Kerja
1. Perbanyak alat dan obat, bukan hanya fasilitas
Dia mengungkapkan bahwa banyak obat-obat yang tak tersedia untuk menangani pasien, seperti paracetamol atau bahkan obat lambung. Eva mengatakan hal itu maembuat tenaga kesehatan bingung bagaimana harus mengobati pasien.
Padahal, banyak pasien datang dengan kondisi berat, saturasi di bawah normal. "Harusnya ventilator dibanyakin, jadi akan semakin banyak pasien tertolong," kata dia.
Baca Juga: Nakes Kerap Dicibir, Dokter Eva: Gak Perlu Dipuji, Asal Jangan Dihujat
Baca Juga: Kabar Baik! Insentif Nakes Diperpanjang hingga Akhir 2021