TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Luhut Dianggap Terlibat Kericuhan saat Debat, Ini Reaksi TKN

TKN membantah Jokowi menyerang personal Prabowo

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Pernyataan Calon Presiden nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo terkait ratusan ribu hektare tanah yang dikuasai calon presiden penantangnya, Prabowo Subianto, menuai banyak komentar.

Bahkan, kericuhan dikabarkan sempat terjadi di lokasi debat, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu malam (17/2). Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani angkat bicara terkait hal itu. 

Baca Juga: Wasekjen Demokrat: Prabowo Gagal Tunjukan 'Kesalahan' Jokowi di Debat

1. Arsul menjelaskan kronologi kejadian

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Arsul yang berada di lokasi kejadian membantah kejadian tersebut sebagai kericuhan.

“Itu bukan kericuhan. Saya ada di ruangan itu,” kata Arsul ditemui usai diskusi bedah visi misi dengan Komnas HAM di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).

Menurut Arsul, usai pernyataan Jokowi tentang kepemilikan tanah Prabowo, kubu capres nomor urut 02 menghampiri komisioner KPU dan Bawaslu untuk menyampaikan protes mereka.

“Protes lah isinya. Ada dari kami juga yang menengahi,” cerita Arsul.

2. Arsul: Luhut tidak marah

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Arsul juga membantah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terlibat dalam kericuhan tersebut.

“Kemudian mungkin karena prosesnya agak lama, Pak Luhut bangkit dari tempat duduknya. Kalau saya tidak melihat kalau Pak Luhut itu marah, tetapi bahwa suara Pak Luhut itu keras, kan Beliau memang orang Batak. Itu aja,” kata dia.

Arsul mengatakan pada dasarnya Luhut saat itu menyatakan agar kubu 02 tidak perlu membuat keributan saat debat, dan dapat mengajukan protes melalui jalur prosedural.

“Maksudnya kepada Bawaslu. Apakah nanti dibuat pengaduan dan lain sebagainya. Sebenarnya itu aja. Mungkin maksud Beliau itu baik. Sudah jangan ribut dulu supaya ini debat lancar, setelah itu kita diskusikan. Saya yakin Pak Luhut maksudnya itu,” ujar dia.

3. Menghormati hak hukum pihak BPN

IDN Times/Margith Juita Damanik

Arsul juga menanggapi santai soal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang melaporkan Jokowi ke Bawaslu.

“Ya kita hormati hak hukumnya BPN untuk melaporkan, dan kan mungkin sudah dilaporkan juga ke Bawaslu,” kata dia.

4. Arsul membantah Jokowi menyerang personal Prabowo

IDN Times/Margith Juita Damanik

Arsul menilai apa yang disampaikan Jokowi kepada Prabowo pada debat kedua Pilpres 2019, bukan serangan personal. 

“Kami (TKN) berpendapat itu bukan menyerang personal. Menyerang personal itu kalau hal-hal yang sifatnya pribadi. Misalnya, kehidupan berkeluarga, tentang anaknya. Kalau soal tentang aset, caleg-caleg aja diumumkan oleh teman-teman LSM siapa yang tidak mau membuka datanya,” papar dia.

Menurut Arsul sebagai pejabat publik merupakan hal yang wajar jika asetnya dipertanyakan atau dipublikasikan.

“Tinggal dibalas saja. Pak Jokowi kan pengusaha juga kalau asetnya ada yang mau disampaikan soal ekspornya segala macam. Karena kalau itu gak boleh ya bagaimana? Sekarang kalau ada yang menyoroti perusahaan Prabowo. Nanti dianggap lagi menyerang personal dia? Gak lah,” tutup dia.

Baca Juga: JK Izinkan Lahan Milik Prabowo, BPN: Pernyataan Jokowi Ada Maksud Lain

Baca Juga: KPU: Tidak Ada Kecurangan di Debat Capres Kedua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya