TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fraksi PDIP Bentuk Dewan Kolonel, Khawatir Trah Sukarno Hilang

Dewan kolonel juga bertugas mewangikan Puan Maharani di 2024

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Politikus PDIP Trimedya Pandjaitan mengakui pihaknya membentuk Dewan Kolonel untuk meningkatkan elektabilitas Puan Maharani menuju ke Pemilu 2024.

Trimedya mengaku Dewan Kolonel dibentuk setelah rapat pengarahan Puan Maharani. Dia dan Johan Budi yang ada di ruangan kala itu terpikir bagaimana cara meningkatkan elektabilitas Puan Maharani.

“Johan Budi bilang, kita loyalis Mbak Puan harus buat sesuatu, dewan kolonel. Kita tunjukan bahwa kita loyalis mbak Puan,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: PKS Banggakan Angka Kemiskinan Depok, PDIP Sebut Naif

Baca Juga: PDIP Minta SBY Bawa Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 ke Jalur Hukum

1. Dewan Kolonel dukung PDIP teruskan trah Sukarno

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di acara Rakernas PDIP pada Selasa (21/6/2022). (dok. PDIP)

Trimedya menjelaskan ada keinginan dari internal PDIP yang mendukung keberlanjutan trah Sukarno di PDIP.

“Tapi kita merasa kita khawatir, kalau bukan darah bung Karno ini nasib keluarga bung Karno sama seperti nasib keluarga Suharto di Golkar. Itu juga ada kekhawatiran,” ujar Trimedya.

Menurutnya ada ketakutan apa yang terjadi pada keluarga Soeharto di Partai Golkar terjadi di PDIP.

“Lihat saja keluarga pak Harto di Golkar kan seperti apa, padahal Golkar yang dirikan Golkar dari nol,” ujarnya.

2. Fraksi PDIP ingin trah Sukarno diteruskan

Ketua DPR Puan Maharani menjajal jet tempur T-50i Golden Eagle di Halim Perdanakusuma pada Selasa, 5 Oktober 2021 (Dokumentasi tim media Puan Maharani)

Trimedya mengatakan Fraksi PDIP di DPR mendukung ide pembentukan Dewan Kolonel untuk meningkatkan elektabilitas Puan Maharani. Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto disebut menyambut baik usulan tersebut.

“Yauda dia (Johan Budi) bilang gue jadi kordinator jadilah pada saat itu. Kemudian pas pak Utut ke luar kota sama mbak Puan, disampaikan sama pak Utut kalau mbak Puan seneng. Udah gitu aja tidak ada program yang rigid,” ucapnya.

Baca Juga: [WANSUS] Pesan Cucu Sukarno ke Generasi Muda: Politik Tak Menyeramkan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya