Jadi Pemantau, Komisioner KPU Sebut Pemilu Filipina Patut Jadi Contoh
Modernisasi Pemilu Filipina dinilai patut dicontoh Asia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - KPU RI menjadi pemantau internasional sekaligus saksi pada Pemilu Filipina. Tim Penilai Independen Internasional asal Indonesia dipimpin oleh Komisioner KPU RI Idham Holik, didampingi Tenaga Ahli Setjen KPU RI Ali Ridho dan Staf Setjen KPU RI Johan Teguh.
Idham menilai Pemilu di Filipina dilakukan sangat cepat, terbuka, dan demokratis. pasalnya hanya memakan waktu 2-5 jam hingga akhirnya perolehan suara didapat.
“Jadi tidak membutuhkan waktu berhari-hari dan tidak memakan korban,” kata Idham dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga: KPU RI Jadi Salah Satu Pemantau Internasional di Pemilu Filipina
Baca Juga: Bongbong Marcos Belum Mau Rayakan Kemenangannya di Pilpres Filipina
1. Modernisasi Pemilu Filipina dinilai patut dicontoh Asia
Idham menjelaskan tahapan Pemilu di Filipina menggunakan alat bernama Vote Counting Machine (VCM) yang dapat memindai surat suara dan menerbitkan struk bukti hasil perhitungan suara dari pilihan pemilih di setiap TPS. Keberadaan alat itu dinilai sangat membantu kecepatan dan rekapitulasi pemungutan suara.
“Modernisasi pemilu ini meningkatkan kepercayaan nasional dan internasional kepada Filipina dan menjadikan Filipina salah satu negara yang layak di contoh untuk pemungutan suara di Asia,” kata Idham.
Baca Juga: Anak Diktator Ferdinand Marcos Menang Telak di Pilpres Filipina