TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Upaya Pertamina Dorong Transisi Energi dari Berbasis Fosil ke EBT

Pertamina siap jawab tantangan bisnis di masa depan

Aktivitas di Terminal BBM Pertamina. (Dok. Serikat Pekerja Pertamina Persada IV)

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) terus mendorong proses transisi energi dari berbasis fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih bersih guna menjawab tantangan bisnis di masa depan. Menurut Heru, berdasarkan rencana jangka panjang Pertamina, kebutuhan pendanaan untuk transisi energi mencapai sekitar US$ 18 miliar. Selain internal Pertamina, pendanaan nantinya juga berasal dari eksternal, seperti project financing, green bond, eco financing, dan equity dengan mengundang mitra.

CEO Pertamina Subholding Power and New Renewable Energy (NRE), Heru Setiawan mengatakan saat ini negara-negara di dunia telah bergerak menuju pemanfaatan energi bersih.

“Tren global sekarang ini adalah masyarakat mempunyai pilihan untuk beralih dari mengonsumsi energi berbasis fosil ke energi sesuai keinginan yakni energi bersih termasuk listrik,” katanya.

Baca Juga: Pertamina Dukung Inovasi UGM di Bidang Energi dan Kesehatan

1. Faktor pemicu percepatan proses transisi ke energi bersih

inductionguide.com

Saat ini ada beberapa faktor yang memicu percepatan proses transisi ke energi bersih. Pertama adalah pandemik Covid-19 yang membuat pengembangan EBT mendapat perhatian lebih.

Selain itu, faktor pemicu transisi energi lainnya adalah penurunan produksi migas nasional, isu lingkungan, neraca perdagangan, adanya peralihan pemanfaatan listrik, seperti untuk kendaraan dan kompor, hingga sumber EBT di Indonesia yang melimpah.

“Faktor-faktor itulah yang mendorong Pertamina mempercepat transisi energi. Jadi, transisi energi ini didorong dari aspek suplai maupun demand-nya,” jelas Heru.

2. Proyek-proyek yang telah dijalankan Pertamina dalam mengembangkan energi baru terbarukan

Photo by Mariana Proença on Unsplash

Menginjak usia ke-63 tahun, Pertamina sudah melakukan inisiatif transisi energi dengan mengembangkan energi baru terbarukan dengan target total kapasitas setara 15,5 giga watt (GW). Beberapa proyek yang telah berjalan, di antaranya proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW, Proyek pembangkit panas bumi, own operation dengan kapasitas terpasang 672 Megawatt (MW) dan joint operation 1.205 MW. Bersama PTPN Group, Pertamina juga telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas masing-masing 1 MW dan bersiap mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sei Mangkei, Sumatra Utara. 

“Saat ini Pertamina juga sedang bersinergi dengan PT PLN dan Mind ID dalam rangka menyiapkan pengembangan baterai kendaraan listrik yang ditargetkan setara dengan kapasitas 5,1 GW,” imbuh Heru.  

Baca Juga: Dorong Penggunaan Energi Baru Terbarukan, Indonesia Mau Lebih Bersih!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya