TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemnaker Berupaya Buka Peluang Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Jalin komunikasi dan kerja sama

Ilustrasi - Sejumlah PMI dari Malaysia mengantre saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, Kamis (9/4). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa setiap negara mengambil kebijakan masing-masing dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemik COVID-19, tak terkecuali kebijakan menutup sementara masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Tidak dimungkiri terdapat kebijakan negara penerima yang untuk sementara menutup masuknya Pekerja Migran Indonesia ke negara tersebut," ucap Menaker Ida di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: Kemnaker Tingkatkan Pelindungan Bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat

1. Melibatkan perwakilan RI di luar negeri

Menaker Ida Fauziyah. (Dok. Kemnaker)

Namun demikian, Ida menegaskan, Kementerian Ketenagakerjaan terus melakukan komunikasi, penjajakan, dan kerja sama untuk dapat membuka peluang penempatan PMI.

"Kami terus berkomunikasi, dari sebelum PPKM hingga saat ini. Komunikasi ini tentunya juga melibatkan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta koordinasi dengan lintas kementerian/lembaga," ucapnya.

Menurutnya, Pemerintah tengah berupaya agar lokasi favorit tujuan penempatan dapat memberikan kesempatan kerja bagi PMI.

Ia mencontohkan bagaimana dibukanya penempatan PMI ke Hong Kong kembali per 30 Agustus 2021 yang melalui rangkaian negosiasi oleh Perwakilan RI dan koordinasi lintas kementerian/lembaga terkait penyiapan mekanisme teknis untuk pemenuhan persyaratan yang diminta Pemerintah Hong Kong.

2. Minimalisasi risiko terinfeksi COVID-19

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ia menambahkan, pemerintah juga terus berupaya menjalin komunikasi dengan otoritas Taiwan.

Ida mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan persiapan-persiapan untuk meyakinkan keseriusan Indonesia dalam pengelolaan proses persiapan demi meminimalisir risiko terinfeksi COVID-19.

"Kami terus berupaya melakukan penjajakan penyiapan kerja sama dengan negara-negara, meski pun dengan rencana implementasi tidak dalam waktu dekat," ucapnya.

Baca Juga: Kemnaker Terapkan Pendekatan Berbasis Kemanfaatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya