TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Istana: Tidak Ada Reshuffle, Semua Fokus Penanganan COVID-19 

Isu reshuffle dibantah lagi oleh Istana

Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD dan DPR RI pada Jumat (14/8/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Isu reshuffle kabinet sempat kembali mencuat di minggu ini. Isu itu santer terdengar setelah adanya kabar bahwa menteri kabinet tidak boleh keluar Jakarta hingga 22 Agustus 2020. Namun, kabar tersebut sempat dibantah oleh Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.

"Tidak ada (reshuffle)," kata Fadjroel saat dihubungi IDN Times, Kamis (13/8/2020). Dia mengatakan bahwa tidak pernah ada larangan dan isu reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Hal itu juga sempat dibantah oleh Menteri Sosial Juliari Batubara. Dia mengaku tak pernah ada informasi tentang reshuffle dan larangan tersebut.

"Saya sedari sekarang belum pernah dengar," ujar Juliari kepada IDN Times, Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: Istana Bantah Jokowi Akan Reshuffle Kabinet dalam Waktu Dekat 

1. Fadjroel sebut tidak ada reshuffle karena semua sedang fokus penanganan COVID-19

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 5 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Kabar reshuffle kembali muncul setelah Indonesia Police Watch (IPW) berbicara tentang hal itu. Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan mendapat informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle terhadap 18 menteri, setelah pergantian Panglima TNI.

Mendengar isu reshuffle muncul kembali, Fadjroel pun membantahnya lagi. Dia menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak akan melakukan reshuffle karena saat ini kabinet tengah fokus dalam penanganan COVID-19.

"Tidak ada reshuffle. Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi COVID-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional," kata Fadjroel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/8/2020).

2. Geram pada menterinya, pada Juni lalu Jokowi sempat ancam akan reshuffle

Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan

Sebelumnya, isu reshuffle kabinet bergaung setelah video Jokowi yang marah pada jajaran menterinya beredar ke publik. Video itu direkam saat sidang kabinet paripurna yang digelar secara internal pada Kamis, 18 Juni 2020.

Jokowi tidak hanya marah, tapi juga mengancam bisa reshuffle kabinet jika kinerja menterinya selama pandemik virus corona tetap biasa-biasa saja. Video kemarahan Jokowi itu diunggah Sekretariat Presiden pada Minggu 28 Juni 2020 atau 10 hari setelah sidang kabinet paripurna berlangsung.

Dalam video berdurasi sekitar 10 menit itu, raut wajah Jokowi tampak marah. Beberapa kali nada suaranya tinggi. Mempertegas bahwa saat itu ia sedang jengkel pada kinerja para pembantunya itu. Bahkan Jokowi mengancam akan me-reshuffle menterinya.

"Bisa saja membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Jokowi saat itu.

Para menterinya kala itu hanya terdiam. Beberapa ada yang berani menatap Jokowi, beberapa ada yang menunduk sambil menuliskan sesuatu di buku catatan mereka.

Jokowi sendiri geram karena selama tiga bulan terakhir, saat Indonesia berada dalam krisis akibat pandemik virus corona atau COVID-19. Dia merasa para menterinya seakan tidak menyadari krisis itu.

"Kita juga mestinya semua yang hadir di sini sebagai pimpinan, sebagai penanggung jawab, kita yang berada di sini ini bertanggung jawab kepada 267 juta penduduk Indonesia," kata Kepala Negara itu dengan nada tinggi.

"Ini tolong digarisbawahi dan perasaan itu tolong kita sama. Ada sense of crisis yang sama," lanjutnya lagi dengan nada yang masih tinggi.

Baca Juga: Gertakan Jokowi untuk Reshuffle Kabinet, Beneran atau Hanya Gimmick?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya