Andi Arief Kemungkinan Jalani Rehabilitasi Narkoba di Bogor

05 Mar 2019, 15:01 WIB

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menanggapi permohonan pihak keluarga Wakil Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Andi Arief, yang mengajukan rehabilitasi narkoba mantan aktivis 98 itu. Dedi mengatakan peran keluarga begitu dominan dalam rehabilitasi.

"Ini domestic crime. Artinya domestic crime itu ini sebagai korban. Peran yang paling utama untuk bisa menyembuhkan ketergantungan seseorang terhadap penyalahgunaan narkoba adalah keluarga yang dekat, keluarga dekat ini harus mendorong para pecandu untuk punya semangat untuk sembuh," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/3).

1. Andi Arief kemungkinan menjalani rehabilitasi di Bogor

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (Kanan) (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dedi mengatakan, kemungkinan Andi Arief menjalani rehabilitasi di pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba, Lido, Bogor. Tetapi, penempatan rehabilitasi bisa juga mempertimbangkan pengajuan permohonan dari pihak keluarga.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas (Kadiv Humas) Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, Andi hanya sebatas pengguna atau korban. Terkait hal itu, polisi akan melakukan upaya rehabilitasi kepada politikus Demokrat itu.

"Kemungkinan direhat kalau dia pemakai, karena dia korban," kata Iqbal, dalam jumpa pers, Senin (4/3).

2. Negara hanya sebatas fasilitator dalam proses rehabilitasi

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dedi menjelaskan negara hanya menjadi fasilitator dalam proses rehabilitasi pecandu atau pengguna narkoba. Menurut dia, peran terpenting dalam proses penyembuhan ada di tangan keluarga.

"Kalau ini tidak sembuh, ini membahayakan keselamatan dan kesehatan yang bersangkutan, karena ini adalah domestic crime. Jadi perannya keluarga paling dominan. Negara dalam hal ini memfasilitasi apa yang diinginkan pihak keluarga, dalam rangka proses rehabilitasi dan penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika," kata dia.

3. Polisi masih mendalami sejak kapan Andi Arief mengonsumsi sabu

Dok. IDN Times/Istimewa

Dedi mengatakan pihaknya masih mendalami sejak kapan Andi mengonsumsi sabu serta asal barang haram itu didapatkan.

"Belum ada informasi (sejak kapan Andi Arief pakai sabu). Masih didalami," jelas Dedi.

Sebelumnya, polisi telah memastikan Andi Arief positif mengonsumsi sabu berdasarkan hasil tes urine.

Direktorat IV Polri menangkap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief di kamar 14, lantai 12, Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3) pukul 20.30 WIB. Andi ditangkap karena diduga menyalahgunakan narkoba jenis sabu.

Proses penangkapan berlangsung hingga empat jam Senin (4/3) pukul 01.00 WIB. Dalam penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa alat hisap sabu atau bong.