Jakarta, IDN Times - Lama menunggu, sejumlah warga langsung menghampiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika hendak berjalan dari ruang kerjanya menuju ruang rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7).
Mereka terlihat berbincang beberapa saat dengan Anies, yang mengenakan kemeja putih dipadukan dasi ungu serta jas, peci, dan celana hitam.
Setelah Anies pergi, Parlan, seorang pria dari warga tersebut, mengaku berprofesi sebagai sopir sekaligus pemilik Kopaja S616 rure Cipedak-Blok M.
Parlan mengaku sengaja menunggu Anies karena ingin mengadukan nasib. Sebab, Kopaja yang menjadi satu-satunya sumber penghasilannya, ditahan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena dinilai tidak layak jalan.
"Sekarang kan modelnya kalau sudah dikandangin lagi disuruh potong jadi besi tua mobilnya. Jadi kalau sekali lagi ketangkap akan dipotong jadi besi tua," jelasnya.
Menurut Parlan, Pemprov DKI Jakarta sempat berjanji kepadanya bahwa ia masih bisa menggunakan Kopaja mencari nafkah selama belum mendapatkan kendaraan yang baru.
"Dulu ada perjanjian hitam di atas putih sebelum peremajaan yang baru ini datang. Ternyata sekarang 450 unit belum ada realisasi dan yang lama disetop, pasalnya dicabut, yang salah siapa?" ungkap Parlan.
Meski sudah beberapa kali bertemu Anies secara langsung, menurut Parlan, tak ada solusi yang diberikan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Anies hanya mendengarkan saja keluhannya tanpa memberikan solusi langsung.
"Tadi Pak Anies cuma iya-iya doang," jawabnya.
Usai rapat Paripurna di DPRD DKI, Anies tak mau berkomentar soal pembicaraannya dengan Parlan. Pria 50 tahun itu hanya tersenyum dan menepuk pundak wartawan.
"Kamu kan sudah tahu (pembicaraan dengan Parlan)," jawabnya.