Semerawut PON XIX Jawa Barat, Atlet Terlantar Karena Tak Punya Ongkos Pulang!

Dari dalam pertandingan sampai luar pertandingan, Pekan Olahraga Nasional (PON) tampak menjadi momok bangsa. Ketidaksiapan, mudahnya terprovokasi dan belum dewasanya cara pikir orang Indonesia terlihat dalam pagelaran ke-19 di Jawa Barat ini. Ya, PON XIX yang harusnya jadi acara megah dan membanggakan justru membuat masyarakat kecewa.
Mulai dari pemain bola ilegal, ketidakadilan wasit, pemukulan terhadap atlet sampai kericuhan antara suporter dengan aparat semua terjadi dalam ajang ini. Miris? Ya. Ternyata bukan hanya dalam acara PON sendiri, ketika sudah lepas, masih ada saja masalah yang terjadi. Atlet terlantar. Ya, para atlet yang sudah berjuang bagi provinsi tidak bisa kembali ke kota asal mereka.
Atlet cilik Muay Thai tidak bisa pulang ke Sulawesi.
Seperti dilansir kompas.com, 13 atlet cilik Muay Thai terlantar lantaran tidak bisa pulang ke Provinsi Sulawesi Tengah. 13 atlet bersama sang pelatih terlantar di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Mereka mengaku tidak punya ongkos pulang ke Morowali dan Morowali Utara.
Sang pelatih, Iwan Said menjelaskan usai selesaikan pertandingan PON di Cianjur, rombongan tersebut kehabisan uang. Uniknya, uang perjalanan mereka tidak datang dari pemerintah daerah, tapi urunan para anggota DPRD dan dari para atlet sendiri. Padahal, 13 atlet ini berhasil raih satu medali emas, tiga perak dan tiga perunggu. Ya, prestasi yang membanggakan.
Pada saat mendapat undangan dari PON, Dinas Pemuda dan Olahraga Morowali mengatakan bahwa tidak ada dana dari uang kas yang dapat diperuntukan untuk biaya keberangkatan mereka. Akhirnya berbekal 15 juta rupiah dari urunan tadi, mereka berangkat. Bahkan, pelepasan para atlet ini dari rumah jabatan Bupati Morowali.
Akan tetapi, angin segar bagi para atlet usai pengurus Muay Thai pusat mendapat kabar ini.
Kepulangan atlet bukan urusan Menpora dan PON.
Terkait hal ini, pengurus Muay Thai pun langsung bertindak. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto pun menyebut 13 atlet tersebut telah ditangani oleh pengurus muuay thai pusat. Kemenpora langsung hubungi pengurus Muay Thai usai mendapat informasi tersebut.
Getot menambahkan, telantarnya pada atlet karena masalah internal dengan pihak terkait di Sulawesi Tengah. Gatot juga mengatakan kalau sebenarnya keberangkatan maupun pemulangan para atlet bukan tanggung jawab Kemenpora maupun pengurus PON sendiri.
Kekacauan PON ini semakin melengkapi tagar #PonJabarKacau yang sempat trending pada Selasa, 20 September 2016 kemarin. sebagai bentuk kekecewaan yang diungkap netizen di dunia maya atas beberapa kontroversi yang terjadi selama kompetisi olahraga tersebut. Seperti dikutip dari tempo.co, tagar ini trending usai kericuhan antar suporter dan pemain olahraga polo air dari Jawa Barat dan Sumatera Selatan.
Menpora, Imam Nahrawi pun akhirnya angkat bicara.
Menpora akan evaluasi PON secara menyeluruh.
Menteri Imam Nahrawi pun mengatakan telah lakukan evaluasi penyelenggaraan PON XIX/2016. Menpora telah mengundang Penguru Besar PON, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi dan Kapolda Jawa Barat Jumat (23/9). Menpora akan membahas kericuhan suporter, pemukulan dan protes serta boikot dalam PON.
Menpora pun telah menegaskan kalau kericuhan harusnya tidak terjadi lagi. Menpora pun telah memperingati Koni pusat sebagai kepanjangan tangan pemerintah dan PB PON untuk betul-betul melihat akar permasalahannya.
Belum ada kabar terkait masalah-masalah di PON ini. Menpora masih akan bertemu dengan pihak yang bertanggung jawab hari ini.