Sebut Polri Tak Netral, Mantan Kapolsek Pasirwangi Dipanggil Bawaslu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memanggil mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz.
Dilansir kantor berita Antara, Sulman dipanggil untuk mengklarifikasi langsung pernyataannya yang sempat menyebut kepolisian tidak netral dalam Pilpres 2019.
1. Pertemuan dilakukan tertutup
Sulman tiba di Bawaslu Garut Kamis (4/4) pukul 12.30 WIB. Dengan mengenakan seragam kepolisian, ia datang bersama sejumlah polisi lainnya. Selain beberapa anggota polisi dari Polres Garut, ada juga perwira menengah dari Polda Jabar yang datang dalam pemeriksaan AKP Sulman Aziz.
Sulman sempat menunggu beberapa waktu sebelum akhirnya sekitar pukul 13.00 WIB masuk ke suatu ruangan bersama Komisioner Bawaslu. Pertemuan itu dilakukan secara tertutup.
Baca Juga: BPN: Terlalu Berlebihan Jokowi Ingin Pancasila Dipelajari Sejak PAUD
2. Wartawan dilarang masuk
Sejumlah wartawan juga menunggu di kantor Bawaslu Garut. Tetapi, mereka tidak diperbolehkan masuk ke ruang pemeriksaan dan mendekati meja pemeriksaan untuk mengambil foto maupun video. Mereka hanya diperbolehkan memotret dari luar ruangan.
"Sudah, tidak boleh," kata polisi yang berjaga di depan ruangan tersebut.
Tak hanya itu, pintu ruangan itu langsung dikunci dan dijaga polisi.
Editor’s picks
3. Pernyataan Sulman sebelumnya
Sebelumnya, saat menggelar konferensi pers dengan kantor hukum dan hak asasi manusia Indonesia Lokataru di Jakarta, Minggu (31/3), Sulman mengaku beberapa kali dipanggil Kapolres Garut untuk melakukan pendataan pendukung masing-masing calon.
Ia mengaku diperintahkan melakukan penggalangan dukungan untuk Pasangan Capres nomor urut 01 Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin. Bahkan, dia mengklaim diancam akan dimutasi jika paslon 01 kalah di daerahnya.
4. Sulman menyebut pernyataannya dilatarbelakangi emosi dan masalah pribadi
Menurut Sulman, apa yang disampaikan dirinya pada Minggu (31/3), karena dilatarbelakangi emosi serta permasalahan pribadi dengan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.
"Kemarin saya telah melaksanakan preskon di Lokataru, disiapkan Haris Azhar (pendiri Lokataru). Dalam kegiatan tersebut saya sudah melakukan kesalahan. Saya menyatakan bahwa Polri tidak netral dalam Pilpres 2019 ini," kata Sulman di Mapolda Jabar, Kota Bandung, seperti dilansir Antara, Senin (1/4).
Sulman menjelaskan dirinya sedang emosi saat menyampaikan mengenai netralitas Polri yang bermasalah, lantaran ia tidak terima dipindah tugaskan ke Polda Jabar sebagai Kanit 1 Seksi Penindakan Pelanggaran Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar.
Menurut dia, kebijakan mutasi tersebut dilandasi karena ia kedapatan berfoto bersama salah satu tokoh, yang kebetulan sebagai panitia deklarasi pasangan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya pada saat itu emosi. Saya telah dipindah tugaskan dari jabatan saya yang lama sebagai Kapolsek, dikarenakan saya telah berfoto dengan seorang tokoh agama yang kebetulan sebagai panitia deklarasi Prabowo-Sandi di Kecamatan Pasirwangi," kata dia.
Baca Juga: TKN: Kepemimpinan Jokowi Memikat Keluarga Prabowo