Polri Tangkap Teroris di Lamongan yang Terlibat Aksi Bom Thamrin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri menangkap satu keluarga yang diduga terafiliasi dengan kelompok teroris di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Kamis (22/8), sekitar pukul 20.00 WIB.
Satu keluarga yang diamankan terdiri dari pasangan suami-istri dan dua anak yang masih kecil.
Baca Juga: Jaksa Menuntut Terdakwa Bom Thamrin Aman Abdurrahman dengan Hukuman Mati
1. Kedua teroris terlibat aksi bom Thamrin
Asep menjelaskan, kedua terduga teroris itu juga diduga termasuk kelompok teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur. Densus 88 awalnya menangkap teroris berinisal AS di Sampang, Madura, dan dilanjutkan menangkap BL di wilayah Lamongan.
"Satu hal yang menonjol, selain terlibat JAD Jatim, mereka juga terlibat aksi terjadinya bom di Thamrin. Bukan Mereka melakukan secara langsung, tapi mereka bagian dari jaringan itu," jelas Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/8).
2. Sosok BL dikenal tertutup
Editor’s picks
Menurut seorang pemilik kontrakan, Sutina, 65, banyak warga yang tak mengenal BL. Dia juga dikenal warga sebagai orang tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
"Saya saja jarang ketemu. Pintu rumahnya selalu tertutup. Bahkan, anaknya yang kecil berusia sekitar dua tahun itu yang lahir di rumah kontrakan ini saya tidak pernah melihatnya," kata Sutina kepada IDN Times di lokasi pengerebekan.
3. BL Sering memberikan ceramah di masjid
Meski dikenal tertutup, BL kerap memberikan ceramah agama setiap subuh di masjid yang tak jauh dari tempat ia tinggal.
"Paling kalau keluar ya salat di masjid sebelah rumah kontrakan ini. Ia juga bekerja di tempat pelelangan ikan Brondong," ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Buru Bahrun Naim, Terduga Pelaku di Balik Serangan Bom Sarinah